Konflik Rusia dan Ukraina

Perang Dunia Ketiga Pasca Invasi Rusia ke Ukraina, Sejarah Konflik Picu Memanasnya Kedua Negara

Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina merupakan puncak dari rentetan konflik di masa lalu yang sebelumnya pernah terjadi.

Penulis: Alifia Yumna Amri | Editor: abduh imanulhaq
AFP/SERGEI SUPINSKY
Militer Rusia 

Perang Dunia Ketiga Pasca Invasi Rusia ke Ukraina, Sejarah Konflik Picu Memanasnya Kedua Negara

TRIBUNJATENG.COM-  Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina merupakan puncak dari rentetan konflik di masa lalu yang sebelumnya pernah terjadi.

Pada tahun 2014, Rusia menduduki Krimea yang merupakan sebuah wilayah di Ukraina sebagai upaya Rusia dalam melakukan aneksasi wilayah.

Memasuki bulan Januari 2022, Ukraina mendapatkan sejumlah bantuan senjata dari pihak Amerika Serikat dan negara-negara lainnya yang tergabung dalam NATO.

Baca juga: Ukraina Sebut Berhasil Pukul Mundur Tentara Rusia dari Ibu Kota Kiev

Baca juga: 5 Negara yang Resmi Mendukung Rusia Serang Ukraina, Bagaiman Sikap China?

Baca juga: Jelang Final Carabao Cup, Liverpool vs Chelsea, Persiapan Tuchel Terganggu Invasi Rusia ke Ukraina

Baca juga: Staf Umum Militer Ukraina Sebut Pesawat Berisi Penerjun Rusia Ditembak Jatuh di Vasylkiv

Bantuan senjata yang diberikan Amerika Serikat dan sejumlah negara anggota NATO untuk Ukraina merupakan sebuah upaya agar Ukraina lebih siap dalam mengantisipasi jika sewaktu-waktu Rusia melakukan serangan.

Mengetahui hal itu, pihak Rusia merasa jika Ukraina memiliki kecenderungan dalam memihak Amerika Serikat dan negara anggota NATO.

Amerika Serikat sendiri merupakan musuh Perang Dunia Kedua Uni Soviet sebelum akhirnya hancur menjadi beberapa negara diantaranya Ukraina dan Rusia.

Pasca Ukraina mendapatkan bantuan senjata dari pihak Amerika Serikat dan negara anggota NATO, pada Kamis (10/2/2022) Rusia melakukan Latihan militer di Belarusia.

Dilihat dari segi geografis letak Belarusia sangat berdekatan dengan Ukraina, tidak hanya itu Belarusia merupakan negara yang juga merupakan aliansi Rusia.

Pada Senin (14/2/2022) Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut merespon Latihan Militer yang dilakukan Rusia dengan memberikan pernyataan bahwa negaranya akan tetap melanjutkan pembentukan aliansi militer dengan NATO di tengah ancaman Rusia.

Seminggu pasca respon Presiden Ukraina, Vladimir Putin selaku Presiden Rusia memberikan pernyataan sebagai balasan ke Ukraina jika pihaknya mengakui kedaulatan dua wilayah yang sebelumnya berada di Ukraina yakni Donetsk dan Luhansk.

Donetsk dan Luhansk merupakan dua wilayah di Ukraina yang memiliki kecenderungan untuk pro Rusia.

Pada hari yang sama, Vladimir Putin mengirimkan pasukan militernya untuk mengamankan kedua wilayah tersebut.

Anerika Serikat beserta sekutunya menegaskan jika apa yang dilakukan Vladimir Putin tidak berdasar, bahkan Amerika mengancam akan melakukan sanksi ekonomi ke Rusia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved