Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Religi

Mengenal Buraq Kendaraan Nabi Muhammad dalam Isra Miraj, Awalnya Sangat Liar

Buraq adalah kendaraan atau tunggangan yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Miraj. Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW ata

Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Tarekat TV
Mengenal Buraq Kendaraan Nabi Muhammad dalam Isra Miraj, Awalnya Sangat Liar 

Mengenal Buraq Kendaraan Nabi Muhammad dalam Isra Miraj, Awalnya Sangat Liar

TRIBUNJATENG.COM - Buraq adalah kendaraan atau tunggangan yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Miraj

Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW atas perintah Allah SWT yang ditempuh dalam waktu semalam.

Isra Miraj diperingati setiap 27 Rajab.

Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsho di Yerussalem.

Mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad dan Dongeng Anak Calon Ahli Sihir

Baca juga: Kisah Bahtera Kapal Nabi Nuh, Seluruh Bumi Banjir dan Gunung Tenggelam

Baca juga: Kisah Nabi Yunus dan Ikan Paus Selama 40 Hari

Baca juga: Ini 7 Tingkatan Pintu Neraka Jahanam, Wail untuk Pedagang Licik

Dalam peristiwa agung ini, Rasulullah menerima perintah berupa sholat lima waktu sehari semalam.

Kendaraan yang digunakan Rasulullah dalam perjalanan Isra Mi'raj itu adalah buraq.

Kendaraan Isra Mi'raj Rasulullah yang melaju seperti kecepatan cahaya.

Secara bahasa Al Buraq berarti cahaya atau kilat.

Hal ini dijelaskan dalam Alquran Surah Al Baqarah ayat 20.

"Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Kuasa atas segala sesuatu."

Dalam berbagai hadits, buraq digambarkan menyerupai hewan tunggangan.

Ia digambarkan seperti bighal atau bagal.

Hewan bertubuh tegap melebihi kuda akan tetapi lebih lambat dari kuda.

Bagal merupakan sebutan untuk hewan keturunan silang antara kuda betina dan keledai jantan.

Hadis dari Malik bin Sha'sha'ah ra, Rasulullah bersabda:

وَأُتِيتُ بِدَابَّةٍ أَبْيَضَ، دُونَ البَغْلِ وَفَوْقَ الحِمَارِ: البُرَاقُ

"Dibawakan kepadaku hewan tunggangan berwarna putih, lebih pendek dari bighal dan lebih tinggi dari pada keledai. Yaitu buraq." (HR. Bukhari 3207)

Hadis dari Malik, Rasulullah bersabda:

ثُمَّ أُتِيتُ بِدَابَّةٍ أَبْيَضَ، يُقَالُ لَهُ: الْبُرَاقُ، فَوْقَ الْحِمَارِ، وَدُونَ الْبَغْلِ، يَقَعُ خَطْوُهُ عِنْدَ أَقْصَى طَرْفِهِ، فَحُمِلْتُ عَلَيْه

"Kemudian dibawakan kepadaku seekor hewan tunggangan putih, namanya buraq. Lebih tinggi dari pada keledai dan lebih pendek dari bighal. Satu langkah kakinya di ujung pandangannya. Lalu aku dinaikkan di atasnya." (HR. Ahmad 17835 dan Muslim 164)

Dalam hadis lain dijelaskan, sesampainya Rasulullah di Masjidil Aqsha, beliau mengikat buraqnya di tempat yang biasa digunakan para nabi untuk mengikat tunggangannya.

Rasulullah bersabda.

فَرَبَطْتُهُ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ بِهِ الْأَنْبِيَاءُ

"Aku mengikat buraq di salah satu pintu Masjid Baitul Maqdis, tepat di mana para nabi mengikatkan hewan tunggangan mereka." (Muslim no. 162)

Dari berbagai hadis tersebut buraq memiliki ciri.

Pertama, berbentuk seperti binatang tunggangan.

Kedua, ukurannya lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal atau bagal.

Ketiga, berwarna putih.

Keempat, langkah kakinya sejauh ujung pandangnya.

Kelima, bisa diikat layaknya hewan tunggangan.

Tetapi ada sebuah riwayat hadis yang menjelaskan mulanya buraq menunjukkan keliarannya.

Ia terkesan enggan ditunggangi oleh Rasulullah.

Lalu Jibril dengan sigap mengendalikannya seraya berkata.

“Wahai buraq! tidak malukah engkau? Demi Allah, orang yang akan menunggangi engkau adalah orang yang paling mulia."

Barulah Buraq memahami posisinya sebagai kendaraan pilihan Allah untuk mengantar manusia paling mulia.

Maka sikapnya berubah menjadi jinak penuh takzim.

Kaum muslim hendaknya mengambil hikmah dari perjalanan Isra Mi'raj Rasulullah.

Buraq merupakan binatang gaib yang tidak akan pernah kita jumpai di alam ini.

Hanya Rasulullah, manusia pilihan Allah sajalah yang pernah menaikinya.

Dijelaskan dalam Alquran surah Al Jin ayat 26 sampai 27.

"Dialah Tuhan yang mengetahui yang gaib, dan Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya. Maka Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya."

Demikian gambaran buraq dari berbagai hadits Rasulullah.

Semoga bermanfaat bagi Anda. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved