Berita Kendal
92 Kilometer Jalan Kendal Masih Rusak, Dibikin Mulus Tidak Bisa Rampung Dua Tahun, Ini Alasan DPUPR
Dico bakal mengawal dan meneruskan program bantuan keuangan khusus (BKK) desa berbasis dusun senilai Rp 100-300 juta untuk pemerataan pembangunan.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - DPUPR Kabupaten Kendal masih mempunyai pekerjaan rumah sebanyak 92 kilometer jalan yang belum dibangun, pada 2022.
Hingga akhir 2021, baru 88 persen dari total 770 kilometer jalan Kendal yang sudah dibangun dalam kondisi mantap (baik).
Tantangan untuk menyelesaikan 12 persen atau 92 kilometer diemban DPUPR dengan segala keterbatasan dana yang ada.
Baca juga: 51 Pekerjaan Rampung Setahun, Ini Catatan DPUPR Kendal
Baca juga: IPDN dan TNI AL Suntik Vaksin Booster 2.000 Orang di Kendal
Baca juga: Keren Nih, Puluhan Pelajar di Kendal Sulap Limbah Kertas Jadi Barang Layak Jual, Ini Contoh Hasilnya
Baca juga: Sayembara Tangkap Maling di Boja Kendal, Disiapkan Hadiah Sejumlah Uang
Kepala DPUPR Kabupaten Kendal, Sugiono mengatakan, kewajiban merampungkan pembangunan 92 kilometer jalan yang masih rusak bakal menjadi tugas panjang dengan anggaran terbatas.
Dimungkinkan tidak bisa terselesaikan dalam waktu 1-2 tahun ke depan.
Pihaknya juga mempunyai tugas untuk merawat dan memelihara 680 kilometer jalan yang terbangun agar tidak menambah daftar jalan yang rusak.
Sementara kewajiban untuk menuntaskan pembangunan jalan daerah tetap harus berjalan seoptimal mungkin.
"Sesuai visi dan misi Bupati, salah satu fokus pembangunan Kendal adalah meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur dasar, termasuk jalan."
"Baik membangun maupun mempertahankan jalan agar tetap baik kondisinya," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (28/2/2022).

Pada 2022 ini, DPUPR mempunyai tugas untuk mengejar pembangunan sisa 12 persen jalan yang masih rusak.
Dana Rp 36 miliar yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) bakal dimaksimalkan untuk menambah daftar pembangunan jalan daerah.
Selain itu, DPUPR juga mendapatkan suntikan alokasi APBD untuk program pembangunan jalan 49 paket senilai Rp 100 juta hingga Rp 1,5 miliar per paket.
Salah satu prioritasnya adalah pembangunan Jalan di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kota Kendal yang sering dikeluhkan masyarakat karena terdampak rob.
Rencananya, bakal ditinggikan dan dibangun sepanjang 500 meter di titik terpaparah dengan anggaran Rp 1,5 miliar.
Pembangunan Jalan Laut sepanjang 150 meter dengan anggaran Rp 391 juta, Jalan Sojomerto - Kalices Rp 700 juta, Jalan Kalibareng - Sojomerto Rp 650 juta, dan beberapa pembangunan jalan lainnya.
Seperti, jalan menuju Cening Singorojo, Cepiring - Gemuh, Sukorejo - Bringinsari, Margosari - Medini, Cangkring - Jaro, Rejosari - Sidorejo, Jalan Surokonto Wetan, Nandu, Sidomukti dengan nilai anggaran yang bervariatif.
Ada 65 paket pekerjaan jalan yang nilainnya di bawah Rp 200 juta per paket bakal dilaksanakan juga pada 2022.
Beberapa pekerjaan juga menyasar jembatan yang perlu diperbaiki karena rusak termakan usia, seperti contoh jembatan Jalan Weleri-Sedayu.
"Kami juga berharap ada tambahan anggaran dari Banprov Jateng pada 2022 ini."
"Karena tugas kami tidak hanya membangun, juga memelihara apa yang sudah dibangun," jelas Sugiono.
Selain jalan, DPUPR juga menggarap serius pembangunan di bidang Sumber Daya Air.
Seperti contoh, program DAK Air Minum pada 2022 di 13 titik dengan anggaran Rp 300 juta - Rp 1,7 miliar per paket.
Meliputi, 7 lokasi program peningkatan, dan 6 lokasi program perluasan.
Dan DAK Sanitasi enam lokasi dengan anggaran Rp 400 jutaan per paket.
"Di bidang air minum dan sanitasi, pada 2021 lalu sudah merampungkan 20 pekerjaan."
"Rinciannya, 10 pekerjaan bidang air minum dengan nilai Rp 300 - 700 juta per paket, dan 10 program sanitasi senilai Rp 400 juta - Rp 1,5 miliar per paket," ujar dia.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto menerangkan, ada beberapa program pembangunan unggulan 2022 selain di bidang infrastruktur jalan.
Seperti renovasi Masjid Agung Kendal pada November 2022, pembangunan pasar induk Weleri pada Desember, pengembangan transportasi publik Trans Jateng dengan memperluas rute hingga perkotaan Weleri, rute Cangkiran-Boja pada pertengahan tahun.
Pengembangan embung desa sebagai tempat wisata, revitalisasi RTH dan alun-alun di Kaliwungu dan Weleri, pengembangan GOR, Creative HUB, UMKM center, pembangunan kantor Kecamatan Kaliwungu Selatan.
Rehabilitasi Kendal Permai untuk tempat komunitas menuangkan kreasi dan berekspresi, serta pembangunan landscape dan interior perpustakaan daerah.
"Kami juga sedang mempersiapkan program Pekan Raya Kendal."
"Nantinya ada beberapa rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut HUT kendal untuk memperkenalkan pembangunan Kendal ke masyarakat luas," terang Dico kepada Tribunjateng.com, Senin (28/2/2022).
Selain itu, Dico bakal mengawal dan meneruskan program bantuan keuangan khusus (BKK) desa berbasis dusun senilai Rp 100-300 juta untuk pemerataan pembangunan.
Juga, revitalisasi Stadion Utama Kebondalem Kendal yang direncanakan pada April 2022.
"Kami juga menggarap serius pembangunan atraksi dan destinasi unggulan milik daerah."
"Dimulai dari 3 ikon wisata yang dikelola pemda. Seperti Curug Sewu, Pantai Sendang Sikucing, dan Kolam Renang Boja."
"Empat pilar di bidang pariwisata, industri, UMKM, dan SDM sebagai generasi 4.0 tetap jadi fokus pembangunan Kendal untuk beberapa tahun ke depan," jelas Dico. (*)
Baca juga: Warga Binaan Asal Malaysia Juga Disuntik Vaksin Booster, Ini Kata Kapalas Perempuan Semarang
Baca juga: Sah! Arief Rohman Jadi Ketua Umum IPHI Blora, Oktober 2021 Sudah Terpilih Secara Aklamasi
Baca juga: Diawali Suara Gemuruh, Tebing Setinggi 12 Meter Longsor, Timpa Kamar Mandi Warga di Desa Soco Kudus
Baca juga: Wallace Costa Bantu PSIS Semarang Akhiri Puasa Kemenangan, Pemain Persikabo Ini Protes Wasit