Banjir Serang
Video Dahsyatnya Banjir di Serang, Rumah Hanyut Menabrak Jembatan, 5 Orang Tewas, 3500 Mengungsi
Banjir yang melanda Kota Serang Banten pada Selasa (1/3/2022) menewaskan lima orang dan membuat 3500 warga mengungsi.
TRIBUNJATENG.COM, SERANG - Banjir yang melanda Kota Serang Banten pada Selasa (1/3/2022) menewaskan lima orang dan membuat 3500 warga mengungsi.
Dahsyatnya banjir terekam di media sosial.
Salah satu cuplikan video menampilkan sebuah rumah yang hanyut di sungai.
Rumah itu kemudian hancur dan lenyap saat menabrak jembatan.
Baca juga: Kumpulan Mahasiswa Universitas Peradaban Bumiayu Galang Dana Korban Banjir
Baca juga: Banjir Landa Kota Medan dan Aceh, Ribuan Rumah Warga Terendam
Baca juga: Satu Keluarga Tewas dalam Mobil Terseret Banjir saat Pulang Kondangan
Sementara itu, Pemerintah Kota Serang telah menetapkan status tanggap darurat banjir selama lima hari ke depan per Selasa (1/3/2022).
Wali Kota Serang Syafrudin sempat meninjau salah satu titik paling parah dilanda banjir, yaitu di Perumahan Padma Raya, Kaujon.
Dari laporan sementara, ketinggian banjir di lokasi itu sempat mencapai lima meter.
"Berdasarkan data ada 22 titik banjir di Kota Serang, termasuk yang saya pantau terparah di daerah Kaujon ini, di Perumahan Padma Raya setinggi lima meter," kata Syafrudin, Selasa.
Pihaknya telah meminta BPBD Kota Serang segera melakukan pendataan dan evakuasi kepada warga terdampak banjir.
Sementara itu, dilansir dari Antara, Badan Nasional Penanggulangn Bencana (BNPB) mencatat ada enam kecamatan terdampak banjir.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, keenam kecamatan tersebut adalah Padarincang, Gunungsari, Ciomas, Waringin Kurung, Kramatwatu, dan Kecamatan Kragilan.
Sayfrudin menjelaskan, setidaknya ada enam kecamatan di Kota Serang yang terdampak.
Lalu, lebih kurang 3.500 warga terpaksa mengungsi di sejumlah lokasi.
Selain itu, 1.500 rumah terendam banjir.
"Sebanyak 3.500 orang yang mengungsi, tapi 20 persennya sudah pulang ke rumah masing-masing.
Sebanyak 80 persen masih berada di penampungan yang disiapkan," kata Sayfrudin.
Sementara itu, ada lima orang korban tewas dalam bencana banjir di Serang.
Dari angka itu, sebanyak tiga orang hanyut terbawa arus dan satu orang tersengat aliran listrik.
Lalu, kata Syfrudin, satu orang tertimbun longsor.
"Ada lima orang yang meninggal," ujarnya.
Identitas para korban adalah Farel warga Umbul Tengah, Kecamatan Taktakan; Gusti warga Kota Baru, Kecamatan Serang; dan seorang warga bernama Adi.
Lalu, warga yang tersengat aliran listrik merupakan warga Kelapa Dua, Kecamatan Serang.
Untuk warga yang tertimbun longsor berada di wilayah Angsoka, Kecamatan Kasemen.
Menurut Syafrudin, curah hujan tinggi menyebabkan Kali Cibanten yang hilirnya di Kasemen meluap yang disebabkan adanya pendangkalan.
Baca juga: 3 Pemuda Mabuk Bikin Onar di Jaksel, Pukul dan Ancam Warga dengan Senjata Tajam
Baca juga: Jelang Semifinal Coppa Italia Fiorentina vs Juventus, Allegri Ungkap Pesan Khusus untuk Vlahovic
Baca juga: Rudal Rusia Hantam Menara TV di Kyiv Ukraina, 5 Orang Tewas
"Ada luapan dari Kali Cibanten akibat ada pendangkalan," ujar Syafrudin.
Selain itu, Syafrudin menduga adanya limpahan air dari Waduk Sindangheula yang sudah tidak bisa menampung debit air.
Hal itu juga memicu banjir yang melanda 43 titik dan merendam ribuan rumah warga.
"Ternyata, tahun ini, bulan Maret ini, terjadi banjir yang tidak biasanya seperti tahun-tahun sebelumnya. Dulu banjir cuma 60 sentimeter, sekarang sampai 5 meter," kata Syafrudin. (*)
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Kondisi Terkini Banjir di Kota Serang Banten, Identitas Korban Tewas dan Wilayah Terdampak