Hari Raya Nyepi

4 Pantangan Saat Hari Raya Nyepi Bagi Umat Hindu

Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 tahun ini mengangkat tema "Aktualisasi Nilai-Nilai Ajaran Tat Twam Asi untuk Moderasi Agama Menuju Indonesia Tang

Penulis: Imah Masitoh | Editor: m nur huda
Tribunjateng.com/Imah Masitoh
Umat Hindu saat melaksanakan Upacara Tawur Agung Kesanga sehari sebelum Hari Raya Nyepi, di Pura Pedaleman Giri Kendeng Somagede Banyumas, Rabu (2/3/2022).  

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu jatuh pada hari ini, Kamis (3/3/2022). 

Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 tahun ini mengangkat tema "Aktualisasi Nilai-Nilai Ajaran Tat Twam Asi untuk Moderasi Agama Menuju Indonesia Tangguh".

Tat Twam Asi itu sendiri merupakan konsep dalam ajaran Hindu yang sebutkan bahwa aku adalah kamu, kamu adalah aku. 

"Sejatinya aku dan kamu adalah satu dalam konsep kejiwaan," ucap Slamet Raharjo selaku Ketua Parasida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Banyumas

Dalam hal ini tidak dibenarkan untuk menyakiti, melukai, atau menyengsarakan orang lain karena menurut ajaran Tat Twam Asi itu sendiri menyakiti orang lain sama saja menyakiti diri sendiri. 

Tahun toleransi sekarang ini harus ada saling hormat menghormati baik dengan intern beragama maupun antar umat beragama, masyarakat dan umum. 

"Moderasi beragama ialah beragama yang tidak berat sebelah atau tidak ekstrim beragama yang seimbang tidak berat kanan atau kiri semuanya sama," terang Slamet Raharjo. 

Dalam Hari Raya Nyepi umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian yakni empat pantangan yang wajib dilakukan saat Nyepi selama satu hari. 

Pertama, Amati Geni yakni umat Hindu  tidak diperkenankan untuk menyalakan api atau cahaya penerangan lainnya. Ini merupakan simbolisasi api yang ada pada diri seseorang baik amarah, iri, dengki, rakus dan sebagainya yang sifatnya membuat tidak tentram itu di kurangi saat catur brata penyepian. 

Kedua, Amati Lelungan yakni tidak boleh berpergian. Karena ketika berpergian akan mempengaruhi indra terutama mata yang dapat melihat sesuatu hal sehingga muncul rasa keinginan atau nafsu. 

Ketiga, Amati Lelanguan yakni tidak boleh bermewah-mewahan saat Catur Brata Penyepian. "Tidak boleh main HP, nyalain TV karena akan mempengaruhi kejiwaan.  Sama saja pikiran kita bekerja," imbuhnya. 

Keempat, Amati Karya seyogyanya dalam melaksanakan Catur Brata Penyepian umat Hindu tidak boleh bekerja. Karena pekerjaan itu mempengaruhi nafsu. 

Umat Hindu hanya diperkenankan untuk merenung, meditasi, dan instropeksi diri. Sebelum Catur Brata Penyepian umat Hindu akan mempersiapkan segala sesuatu untuk bekal ketika Nyepi

Setelah selesai melaksanakan Catur Brata Penyepian dilanjutkan dengan Ngembak Geni yakni umat Hindu sudah bisa menyalakan api dan beraktivitas seperti biasanya kembali. 

Dilanjutkan lagi dengan Dharma Santi. Dharma berarti ajaran kebenaran dan Santi artinya kedamaian. Hak ini berarti mengaplikasikan ajaran kebenaran untuk menuju kedamaian.

"Bukan hanya damai secara pribadi tapi damai secara massa atau alam semesta ini," pungkasnya Slamet Raharjo saat diwawancara, Rabu (2/3/2022). 

Dharma Santi merupakan rangkaian terakhir Hari Raya Nyepi dilakukan dengan maaf memaafkan terhadap sesama. (ima) 

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Berita Terkait :#Hari Raya Nyepi
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved