Berita Kriminal
Pengakuan Azazi, Sayat Leher Pria Tak Dikenal Hingga Tewas di SPBU Karena Motor Kakaknya Disenggol
Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan di depan SPBU Jalan Letjen Harun Sohar Kota Palembang.
TRIBUNJATENG.COM, PALEMBANG - Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan di depan SPBU Jalan Letjen Harun Sohar Kota Palembang.
Pelaku adalah Azazi warga Kelurahan Sukodadi Kecamatan Sukarami Palembang, sementara korbannya adalah Joko Lelono (38) meninggal setelah disayat lehernya.
Azazi ditangkap dii Desa Naikan Tembakang, Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir, Jumat (4/3/2022) malam.
Baca juga: Kesaksian Petani Sebelum Temukan Mayat Wanita di Persawahan Tegal: Ada Suara Orang Cekcok
Baca juga: Pep Guardiola Ungkap Penyebab Ruben Dias Tak Bias Main di Manchester City vs Manchester United
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 5 SD Halaman138 139 dan 140 Subtema 3 Pembelajaran 6 Tulisan Non Fiksi
Baca juga: Cara Cuan Instan di Aplikasi Penghasil Uang Bank Digital Neobank
Dihadapan petugas, Azazi membenarkan keterangan saksi yang menyebut tindakan pembunuhan itu karena dipicu senggolan sepeda motor saat di jalan raya.
"Dia (korban) hampir nyenggol motor kakak saya, terus kami cek-cok," ujarnya saat menjalani pemeriksaan.
Azazi mengaku sama sekali tidak mengenal korban.
Dia mengaku, disaat itu korban nyaris bertabrakan dengan sepeda motor kakaknya.
Namun dia dibuat kesal lantaran korban seakan tidak ada itikad baik untuk meminta maaf.
"Awalnya cek-cok dulu sama kakak saya. Terus saya mau nengahi, tapi karena dia malah kekeh tidak salah makanya saya emosi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Joko Lelono (38) warga Kecamatan Sematang Borang tewas bersimbah darah tepat di depan SPBU Jalan Letjen Harun Sohar Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (2/3/2022) sekira pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan keterangan saksi yang juga rekan kerja korban, peristiwa itu terjadi bermula karena senggolan motor di jalan.
Akibat kejadian itu, istri korban tak kuasa menahan kesedihan mendalam karena ditinggal untuk selama-lamanya oleh sang suami.
Korban meninggalkan seorang istri dan satu anak perempuan berusia enam tahun.
"Untuk pak polisi, saya mohon keadilan untuk saya dan anak saya. Saya mohon pelakunya ditangkap dan diberi hukuman setimpal," Eka Suryani (42) istri korban dengan terbata-bata menangis terisak mengungkap harapannya ke polisi saat ditemui di rumah duka, kamis (3/3/2022).