Sudah 3 Hari Harga Cabai Cilacap Meroket, Tembus Rp 70.000
Memasuki pekan kedua bulan Maret harga cabai dan bawang di berbagai daerah mengalami kenaikan harga.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Memasuki pekan kedua bulan Maret harga cabai dan bawang di berbagai daerah mengalami kenaikan harga.
Hal tersebut juga terjadi di Pasar Induk Majenang Kabupaten Cilacap pada Senin (7/3/2022).
Menurut salah satu penjual cabai dan sayuran Yani, kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak tiga hari lalu.
Harga cabai rawit merah atau cabai setan yang sebelumnya berkisar Rp 40.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 70.000 per kilogram.
Artinya, harga cabai setan mengalami kenaikan hampir sebanyak 60 persen.
"Cabai setan sekarang Rp 70.000, kalau sebelumnya cuma Rp 40.000, naiknya udah ada sekitar tiga harian," kata Yani, Senin (7/3/2022).
Menurut informasi dari Yani bahwa semua jenis cabai mengalami kenaikan harga seperti cabai merah, cabe hijau dan juga cabai rawit merah atau cabai setan.
Untuk cabai merah saat ini dijual dengan harga Rp 60.000 per kilogram, dari harga sebelumnya Rp 40.000 per kilogram.
Kenaikan harga juga terjadi pada cabai hijau besar, namun kenaikan harga cabai hijau besar tidak terlalu drastis.
Sebelumnya harga cabai hijau dipasaran berkisar Rp 18.000 per kilogram, kini harganya mencapai Rp 24.000 per kilogram.
Tak hanya harga cabai yang mengalami kenaikan, namun juga terjadi pada harga bawang merah.
Kenaikan harga bawang merah berkisar Rp 10.000 per kilogramnya, dan sudah terjadi sejak sebulan terakhir.
"Nek bawang merah udah sebulanan naik. Sekarang jual bawang merah Rp 34.000 per kilo nya," kata Yani.
Sementara untuk harga bawang putih masih stabil dan tidak mengalami kenaikan sama sekali, saat ini bawang putih dijual dengan harga Rp 22.000 per kilogram.
Yani menduga terjadinya kenaikan harga cabai dan bawang merah karena faktor cuaca di musim penghujan seperti sekarang ini.
"Mungkin karena musim hujan yah, biasanya kalau musim hujan kan hasil panen berkurang, kondisi barangnya juga kurang bagus ngga awet," kata Yani.
Walaupun sedang terjadi kenaikan pada harga cabai dan bawang merah, Yani mengaku sama sekali tidak menerapkan aturan khusus dalam pembelian.
Ia tidak memberi batasan kepada pembeli mengenai jumlah pembelian minimal di kiosnya.
"Berapapun saya layani misal ada yang ngecer cabai 3000 apa 5000 atau cuma beli satu ons tetap saya layani, jadi ngga mentang-mentang lagi mahal ngga boleh ngecer," jelas Yani.
Untuk suplai cabai, bawang dan sayuran di kiosnya, ia dapatkan dari daerah Jawa Barat seperti dari Bandung dan juga Banjarpatroman.
"Kalau barang-barang ini stoknya dari kulon (Jawa Barat) karena barangnya lebih bagus dan juga lebih awet dibandingkan dari wetan (Brebes)," jelasnya. (pnk)