Bupati Pati Haryanto Gelar Pengajian Peringatan Isra Miraj Terbatas

Pemerintah Kabupaten Pati menggelar acara pengajian atau siraman rohani dalam rangka memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad 1443 H di Pendopo.

Tribun Jateng/ Mazka Hauzan Naufal
Pengajian peringatan Isra'Mi'raj di Pendopo Kabupaten Pati, Selasa (8/3/2022), yang digelar secara terbatas. Kegiatan ini diikuti para pejabat dan staf di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Pati. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Pemerintah Kabupaten Pati menggelar acara pengajian atau siraman rohani dalam rangka memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad 1443 H di Pendopo Kabupaten Pati, Selasa (8/3/2022).

Kegiatan ini digelar secara terbatas, diikuti pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Pati.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Akrom, KH Imam Al-Mukromin, menjadi penceramah dalam kegiatan ini.

Bupati Pati Haryanto, Wakil Bupati Saiful Arifin, Sekda Pati Jumani, pada Kepala OPD, serta para pejabat dan staf di lingkungan Setda Kabupaten Pati turut menyimak ceramah.

Bupati Haryanto menyampaikan, selain memperingati Isra' Mi'raj, siraman rohani ini juga bertujuan mengumpulkan para ASN di lingkungan Setda Pati yang lebih dari dua tahun tidak pernah berkumpul dalam suatu pengajian lantaran pandemi Covid-19.

Menurut Haryanto, yang namanya beribadah memang tidaklah mudah. Butuh dorongan niat yang kuat.

Berangkat salat ke masjid atau menghadiri kegiatan pengajian butuh dorongan inisiatif.

Ia memberi motivasi betapa pengajian peringatan Isra' Mi'raj bermanfaat bagi umat Islam untuk memahami sejarah syariat salat lima waktu.

"Kenapa hari-hari besar Islam selalu diperingati, di antaranya pengajian Isra' Mi'raj pada hari ini. Sebab, terdapat sejarah yang terkandung di dalamnya. Terdapat poin penting, yaitu salah satu dari rukun Islam ialah salat lima waktu. Yang mana ini berkat perjalanan Isra' Mi'raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW," ujar Haryanto.

Menurut dia, ini merupakan perjalanan sejarah panjang yang mesti dipahami.

Ia menambahkan, kegiatan pengajian ini juga termasuk untuk membangun sumber daya manusia.

"Menjadi ASN tidak hanya fokus untuk membangun infrastruktur atau fisik saja. Kalau pembangunan fisik, yang terpenting ada anggarannya maka bisa dijalankan. Mudah. Namun, membangun sumber daya manusia untuk menjadi orang yang baik, orang yang bertaqwa, itu satu hal yang sulit," tandas Haryanto. (mzk)

Sumber: Tribun Jateng
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved