Liputan Khusus
4 Jalur Maut Paling Rawan Kecelakaan di Kabupaten Tegal, Ada Black Spot di Tengah Hutan Jati
Jalan raya Kramat termasuk jalan lurus dan rawan kecelakaan yang kerap menimbulkan korban jiwa maupun material
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Ada sejumlah lokasi atau titik di wilayah Kabupaten Tegal yang perlu diwaspadai oleh para pengguna jalan baik pengemudi sepeda motor maupun mobil.
Mengingat beberapa titik atau bisa disebut sebagai jalur tengkorak, menjadi daerah yang kerap terjadi kecelakaan lalu lintas.
Berikut Tribunjateng.com, membuat rangkuman empat titik atau spot rawan kecelakaan lalu lintas (black spot) yang ada di wilayah Kabupaten Tegal.
Baca juga: Begini Kondisi Jalur Tengkorak di Purbalingga Lokasi Kecelakaan Bus Rombongan dari Kudus, 1 Tewas
Baca juga: 4 Titik Lokasi Rawan Kecelakaan di Batang, Jalur Alas Roban Hingga Tol di Atas Awan
Baca juga: 2 Jalur Maut di Pati Paling Rawan Kecelakaan, Pengendara Was-was Tiap Lewat di Sini
1. Jalur Pantura Warureja tepatnya di jalan raya Desa Kedungkelor
Sesuai keterangan Kasat Lantas Polres Tegal, AKP Dwi Himawan Chandra, jalur pantura tepatnya Desa Kedungkelor Warureja pada tahun 2021 masuk dalam daftar empat titik yang tingkat kecelakaan lalu lintas nya terpantau tinggi jika dibandingkan daerah lainnya.
Adapun faktor penyebabnya, karena jalur pantura Warureja ini merupakan jalur sentral atau arteri.
Sehingga semua peserta (pengguna) jalan berasal dari mana-mana tidak hanya lintas kabupaten dan kota saja, tapi juga menghubungkan provinsi bahkan nasional.
Tidak heran, jika jalur ini banyak dilewati kendaraan-kendaraan besar seperti truk, bus, truk kontainer, dan lain-lain.
"Perlu saya sampaikan bahwa untuk titik rawan kecelakaan atau black spot ini setiap tahunnya bisa bergantian.
Dengan kata lain, katakan tahun 2021 ada empat titik, maka tahun 2022 bisa bertambah atau bahkan berkurang. Semua bergantung jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi.
Namun sesuai data terakhir, di Kabupaten Tegal ada empat titik dan dua di antaranya ada di jalur pantura termasuk Kedungkelor Warureja ini," ungkap Kasat Lantas Polres Tegal, AKP Himawan, pada Tribunjateng.com, Rabu (9/3/2022).
2. Jalur Pantura tepatnya jalan raya Kramat
Jalan raya Kramat termasuk jalan lurus dan rawan kecelakaan yang kerap menimbulkan korban jiwa maupun material.
Mengingat jalur tersebut juga jalan provinsi yang sering dilewati kendaraan besar dengan intensitas kecepatan cukup tinggi.
Beberapa kali terjadi kecelakaan seperti truk pembawa barang terperosok ke bagian tepi jalan, ada juga mobil menabrak dinding sebuah pabrik yang ada di sepanjang jalur pantura Kramat, ataupun mobil yang menabrak pembatas jalan.
Terlebih saat malam hari, di sepanjang jalur pantura Kramat ini penerangan lampu nya sangat minim, sehingga pengguna jalan diimbau harus waspada karena jarak pandang yang terbatas.
Belum lagi jalur ini juga salah satu simpul yang banyak terdapat kendaraan keluar masuk dari Desa Kramat, maupun kendaraan yang menyeberang.
3. Jalur tengah jalan raya Balamoa-Pangkah
Bagi warga Kabupaten Tegal atau yang biasa melintas di jalur Balamoa-Pangkah, tentu sudah tidak asing bahwa jalan tersebut merupakan salah satu akses tersibuk, terpadat terutama saat pagi hari (jam berangkat kerja dan sekolah) dan sore hari (jam pulang kerja).
Jalan raya Balamoa-Pangkah ini masuk di area Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, dan salah satu jalur alternatif bagi pengguna jalan yang ingin ke wilayah Slawi dan sekitarnya maupun ke arah Purwokerto.
Tidak heran setiap hari akses jalur ini selalu ramai, tidak hanya pengendara sepeda motor dan mobil saja, tapi juga truk kontainer, truk tangki pertamina, atau truk besar lainnya juga melintas.
Padahal jalur ini tidak terlalu lebar bahkan cenderung sempit. Alhasil sering terjadi kemacetan atau antrean kendaraan terutama jika berpas-pasan dengan kendaraan besar.
Jalur Balamoa-Pangkah ini masuk dalam daftar titik black spot, selain karena jalurnya ramai, juga banyak jalan yang berlubang bahkan hampir di sepanjang jalan mulai sebelum Pasar Balamoa sampai perempatan PG Pangka.
Inilah yang menyebabkan rawan terjadi kecelakaan, terlebih saat malam hari karena di beberapa titik juga masih minim penerangan lampu jalan.
4. Jalur selatan masuk Desa Marga Ayu Kecamatan Margasari
Jalur Marga Ayu Margasari juga menjadi salah satu jalur yang rawan kecelakaan.
Hal ini karena selain jalan yang tidak terlalu lebar, jalur ini juga menjadi salah satu alternatif jika ingin ke wilayah perbatasan Songgom Brebes maupun ke Purwokerto.
Sehingga setiap harinya sering dilalui kendaraan besar dan bus antar kota.
Belum lagi ketika malam hari penerangan jalan yang masih cukup minim di beberapa titik membuat pengguna jalan harus sangat berhati-hati dan waspada.
Wilayah Margasari juga dikenal dengan daerah yang akses jalannya banyak melalui hutan jati cukup luas.
Itulah beberapa titik rawan kecelakaan atau black spot di wilayah Kabupaten Tegal yang perlu diwaspadai.
Namun secara garis besar, Kasat Lantas Polres Tegal, AKP Dwi Himawan Chandra, mengungkapkan bahwa suatu titik (jalan) disebut sebagai jalur tengkorak atau black spot karena sering terjadi kecelakaan dan mengakibatkan vatalitas yaitu korban meninggal dunia.
Sehingga jika tahun 2021 ada empat titik jalur rawan kecelakaan, maka tidak menutup kemungkinan tahun 2022 bisa bertambah, berkurang, atau bergeser titik letaknya.
Satlantas Polres Tegal dengan pihak terkait pun melakukan upaya dengan memasang rambu-rambu, papan imbauan, dan lain-lain di titik rawan kecelakaan.
Jika ada satu titik yang paling parah karena masih sering terjadi kecelakaan lalu lintas, maka Satlantas Polres Tegal memasang lampu kelip-kelip kuning sebagai tanda perhatian kepada pengendara yang melintas untuk berhati-hati. (dta)