Liga Europa
Alasan Xavi Setelah Barcelona Gagal Menang dari Galatasaray di Kandang Sendiri
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez mengungkap alasannya kenapa Barcelona gagal menang lawan Galatasaray Jumat (11/3/2022) dini hari WIB.
TRIBUNJATENG.COM, SPANYOL - Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez mengungkap alasannya kenapa Barcelona gagal menang lawan Galatasaray Jumat (11/3/2022) dini hari WIB.
Barcelona hanya bermain imbang tanpa gol saat menjamu wakil Turki di leg pertama 16 besar Liga Eropa, di Camp Nou.
Secara statistik yang dirangkum melalui Flashscore, Barcelona mendominasi sepanjang 90 menit dengan penguasaan bola mencapai 63 persen.
Kemudian untuk kesempatan mengancam gawang Galatasaray, skuat Barcelona menciptakan 4 tembakan ke gawang, 5 melenceng dan 5 terblokir.
Baca juga: Hasil Liga Europa: Barcelona Gagal Menang Lawan Galatasaray, Aubameyang dan Adama Dikunci
Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga Spanyol, Barcelona dan Atletico Kompak Menang Sekaligus Masuk Zona Champions
Baca juga: Hasil Liga Spanyol: Barcelona Menang Tipis 2-1 Aras Elche
Keunggulan statistik permainan nampaknya tidak bisa membantu Barcelona memecahkan kebuntuan gol selama laga tersebut.
Menyikapi raihan imbang yang didapatkan Barcelona, Xavi mengungkapkan penyebab timnya sulit mendapatkan gol.
Menurutnya, permainan Barcelona jauh lebih baik mulai selepas turun minum ketimbang pada babak pertama.
Ia lantas menyebut perkembangan permainan Barcelona tidak dibarengi dengan peningkatan intensitas serangan.
"Mengingat kami bermain di kandang, ini bukan hasil yang bagus." kata Xavi Hernandez dikutip dari laman UEFA.
"Di babak kedua kami sedikit lebih baik, tetapi ketika Anda menurunkan intensitas, segalanya menjadi lebih seimbang di antara kedua tim." tambahnya.
Arsitek asal Spanyol itu lantas membahas peluang lolos Barcelona ke babak Perempat Final Liga Eropa.
Dirinya menyatakan bahwa Barcelona masih mempunyai kesempatan besar untuk melaju ke babak selanjutnya.
Xavi tetap percaya diri bisa memberikan taktik terbaiknya agar Barcelona merebut kemenangan pada leg kedua.
Kepercayaan diri arsitek berusia 42 tahun itu memberikan gambaran seperti laga sebelumnya melawan Napoli.
Saat itu, leg pertama berakhir seri 1-1 di markas Barcelona namun pada pertemuan berikutnya berhasil mengalahkan Napoli dengan skor 2-4.