Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Pemkab Kendal Siapkan 45.000 Liter Minyak Goreng untuk Operasi Pasar

Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop-UKM) Kendal bakal menyiapkan 45 ribu liter minyak goreng untuk keperluan operasi pasar lanjutan.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/ Desta Leila Kartika
Pedagang sembako di Pasar Trayeman Slawi, Janah, menunjukkan stok minyak goreng di lapak jualannya yang tersisa hanya kemasan dua liter saja, Senin (14/3/2022).  

KENDAL, TRIBUN - Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop-UKM) Kendal bakal menyiapkan 45 ribu liter minyak goreng untuk keperluan operasi pasar lanjutan.

Minyak goreng kemasan dan curah itu akan didistribusikan ke pedagang, UMKM, dan masyarakat.

Sejauh ini Disdagkop-UKM Kendal telah menyalurkan 20.396 liter minyak goreng di tingkat pedagang hingga masyarakat umum. Sebanyak 11.700 liter untuk pedagang sedangkan sisanya didistribusikan kepada UMKM dan masyarakat.

Beberapa pasar yang sudah mendapatkan jatah stok minyak goreng adalah Pasar Relokasi Weleri, Pasar Cepiring, Pasar Pagi Kaliwungu, dan Pasar Gladak.

Dinas akan berupaya penuh membantu ketersediaan stok minyak goreng di pasar-pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepala Disdagkop-UKM Kendal, Ferinando RAD Bonay mengatakan, dari 45 ribu liter stok migor yang bakal disiapkan, terdiri dari 20 ribu liter minyak goreng kemasan dan 25 ribu liter minyak goreng curah.

Menurutnya, minyak goreng kemasan diminta dari Bulog dan salah satu produsen minyak goreng. Sedangkan migor curah diajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Hari ini (kemarin, red) kami kirim surat permohonan 10 ribu liter minyak goreng kemasan ke Bulog. Sisanya kami ajukan secepat mungkin," terang dia, Senin (14/3).

Ferinando menjelaskan, minyak goreng kemasan akan didistribusikan langsung ke desa-desa dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 14 ribu per liter.

Sedangkan minyak goreng curah akan didistribusikan ke pedagang di pasar-pasar tradisional dengan harga Rp 10.800 per liter.

Pihaknya bakal berupaya penuh agar operasi pasar minyak goreng ini bisa sampai ke semua pasar tradisional di Kendal, sehingga tidak terjadi lagi kelangkaan stok minyak goreng di tingkat pedagang.

"Operasi ini harapan kami, meskipun minyak goreng jumlahnya masih terbatas, tapi tidak ada istilah kelangkaan di pasar. Warga kalau mau beli minyak goreng, stoknya ada," tegasnya.

Sedangkan Ketua Tim Penggerak PKK Kendal, Wynne Frederica berharap operasi pasar minyak goreng bisa masuk ke desa-desa dengan menyasar masyarakat umum dan pelaku usaha kecil rumah tangga.

Menurutnya, operasi pasar migor tingkat desa sudah diawali di Kelurahan Jetis Kecamatan Kota Kendal beberapa hari lalu. Dia berharap, program itu segera dilanjutkan agar bisa menjangkau masyarakat Kendal lebih luas lagi.

"Jika langsung diberikan kepada masyarakat, harapannya bisa membantu kebutuhan minyak goreng warga dengan cepat. Karena selama ini banyak yang mengeluhkan harga minyak goreng masih tinggi dan langka," tuturnya.

Gencarnya operasi minyak goreng di Kabupaten Kendal juga dimaksudkan untuk memerangi oknum-oknum yang memanfaatkan situasi sekarang ini, utamanya menekan perdagangan migor yang tidak sesuai aturan.

Misalnya, penjualan minyak goreng dari distributor yang dipaketkan dengan produk lain atau wajib belanja produk lain apabila ingin membeli minyak goreng.

Ferinando menegaskan, kondisi tersebut harus segera dihilangkan dengan operasi pasar minyak goreng.

Menurutnya, permainan dagang yang dilakukan sejumlah distributor minyak goreng tidak bisa dibenarkan. Ia mengatakan, hal itu harus segera diantisipasi agar tidak meresahkan masyarakat.

"Pasar-pasar yang sudah dilakukan operasi pasar, akan kami pantau. Kalau ada pedagang yang menjual minyak goreng tidak sesuai aturan, kami tegur. Termasuk apabila dijumpai pedagang yang sengaja menahan stok minyak goreng, kasihan masyarakat," tegasnya.

Selain itu, operasi pasar juga dimaksudkan untuk menekan perdagangan minyak goreng dengan harga di atas HET.

Pedagang juga diminta untuk melakukan pembatasan jualan kepada masing-masing pembeli agar bisa terdistribusikan merata.

Ferinando mengimbau agar masyarakat tidak panik lagi dengan stok minyak goreng. Meski jumlahnya masih terbatas, ia memastikan stok akan selalu ada di tingkat pedagang pasar dengan harga sesuai HET.

"Kami tetap melakukan pengawasan, karena bisa jadi ada oknum yang nantinya menyalahgunakan atau memanfaatkan kondisi. Seperti wajib belanja dulu produk lain dan jual paketan. Tidak ada alasan lagi beli minyak goreng dipaketkan atau wajib belanja. Beli minyak goreng, ya beli minyak goreng. Enggak harus ada syaratnya," tuturnya. (sam/Tribun Jateng Cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved