Pembunuhan
Temuan Baru Tengkorak Anak Kecil di Dekat Mayat Suwita Bawah Tol Semarang KM 425, Benarkah Anaknya?
Polisi temukan tengkorak anak kecil di dekat mayat wanita bernama Suwita bawah tol Semarang.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Daniel Ari Purnomo
Polisi temukan tengkorak anak kecil di dekat mayat wanita bernama Suwita bawah tol Semarang.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polisi mengembangkan kasus penemuan mayat wanita dalam sarung di bawah tol Semarang, belum lama ini.
Sebagai informasi, mayat wanita itu telah dapat diidentifikasi.
Identifikasi menyebutkan bahwa mayat wanita itu bernama Suwita, asal Yogyakarta.
Baca juga: Identitas Mayat Wanita Dibuang di Tol Semarang: Suwita Kusuma Gatra, Asal Yogyakarta
Hasil pengembangannya, ditemukan pula sosok tengkorak yang diduga anak kecil.
Polisi pun mencari bukti, apakah tengkorak itu anak Suwita?
Sebelumnya telah diberitakan Polisi telah temukan identitas jenazah wanita yang ditemukan di bawah jembatan tol Semarang Solo KM 425.
Tidak hanya identitas wanita tersebut, polisi juga mengembangkan dan menemukan jasad anak yang telah berbentuk tulang belulang tak jauh dari lokasi awal.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro menuturkan setelah ditemukan jenazah wanita pada Minggu (13/3/2022) kemarin, tim Resmob melakukan penyelidikan dan mengetahui identitas korban.
Kemudian dilakukan pencocokan hasil pemeriksaan di rumah sakit meliputi tinggi badan dan ciri-ciri terdapat kesamaan.
"Kemudian barang-barang yang ada di korban dan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah kami telusuri ternyata ada kemiripan dan dapat diyakini milik korban," ujarnya saat konfrensi pers di kamar Jenazah Rumah Sakit Kariadi, Rabu (16/3/2022).
Menurutnya, korban tersebut bernama Suwita Kusuma Gatra Subardiah kelahiran Yogyakarta 8 Juli 1989. Korban diketahui berprofesi sebagai tenaga kesehatan.
"Hasil penyelidikan sebelumnya sudah ada aduan orang hilang di Polsek Mlati Polres Sleman," ujarnya.
Hasil penyelidikan tersebut, pihaknya mendapati bahwa korban memiliki dua orang anak.
Satu anak dibawa orang tua korban, sementara anak satunya lagi di bawa korban.
"Dari situ kami kembali melakukan penyelidikan di tempat mayat korban ditemukan," ujar dia.
Menurutnya, hasil penyelidikan ternyata menemukan kerangka anak usia dibawah 12 tahun.
Jenazah itu dimungkinkan anak korban.
"Setelah ditemukan korban ini kami akan melakukan penyelidikan ke arah tersangka," imbuhnya.
Kerangka anak tersebut, lanjutnya, ditemukan di lokasi yang sama hanya berjarak 500 meter hingga 1 kilometer tepatnya di kilometer 426.
Jenazah itu berada di bawah jembatan tol Semarang Solo.
"Kami juga belum mengetahui apakah ini anak korban atau korban lainnya. Karena kondisinya agak berbeda," ujarnya.
Menurut Djuhandani, korban baru saja ditemukan dalam bentuk kerangka.
Beda korban wanita itu ditemukan kondisi proses pembusukan.
"Korban anak ini diperkirakan lebih dari 2 minggu. Kalau jenazah wanita kurang lebih seminggu," tutur dia.
Djuhandani menuturkan jasad anak berada di atas tanah dan tertutup semak-semak.
Pihaknya memperkirakan anak tersebut dilempar dari atas jembatan.
"Kondisi jasad anak sama seperti jasad wanita ada di atas tanah kami memprediksi anak itu dilempar dari atas," tuturnya
Terkait identitas Suwita, Djuhandani menjelaskan identitas korban dikenali ketika ditemukan jilbab biru dan dicocokan dengan foto semasa hidup.
Jilbab itu sangat identik dengan digunakan korban di foto tersebut.
"Baju yang dikenakan setelah kami cek ke keluarga itu adalah baju korban. Kemungkinan besar korban adalah Suwita Kusuma Gatra Subardiah," ujar dia.
Ia berjanji secepatnya akan segera mengukap pelaku pembunuh Suwita.
Pihaknya akan mengejar pelaku tersebut.
"Sampai ke ujung dunia ke lubang semua. Kami akan kejar," tandasnya.

Sementara itu, Kabidokkes Polda Jateng Summy Hastry Purwanti mengatakan saat ini sedang melakukan pemeriksaan tulang dari jazad anak tersebut.
Dia membenarkan jazad yang baru ditemukan adalah seorang anak.
"Kami sedang melakukan anatomi untuk mengetahui penyebab kematiannya," ujarnya.
Ia menjelaskan anak tersebut diperkirakan meninggal sekitar 2 hingga 4 minggu.
"Karena kondisi anak jadi cepat pembusukannya," tandasnya.
(*)