Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Webinar Stunting

Webinar Stunting Tribun, Chef Handry Makanan Sehat harus Mahal adalah Mindset yang harus Diubah

Untuk mencegah stunting pada anak, pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan hal yang mutlak.

THE FIT INDIAN
Ilustrasi makanan sehat 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Untuk mencegah stunting pada anak, pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan hal yang mutlak.

Kebutuhan nutrisi tubuh bisa terpenuhi dengan makanan yang sehat dan bergizi.

Namun, masih ada anggapan pada sebagian masyarakat bahwa makanan bergizi itu mahal.

Anggapan tersebut ditepis oleh Chef Handry Wahyu saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk “Cegah Stunting untuk Generasi Emas Indonesia” yang diadakan oleh Tribun Network, Kamis (17/3/2022).

Webinar yang dimoderatori oleh Pemimpin Redaksi (Pemred) Tribun Jateng, Erwin Ardian, ini juga menghadirkan Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, sebagai pembicara kunci.

Menurut Chef Handry, anggapan bahwa makanan sehat harus mahal adalah mindset yang harus diubah.

Sebagai chef, lanjut dia, pihaknya terbiasa dengan ide kreatif mengenai masakan. Masakan bisa diolah sesuai dengan bujet yang tersedia.

“Rp 50 ribu, kalau bagi saya bisa buat makan 10 orang. Di sini saya bicara bahan masakan, di luar gas atau peralatan lain untuk memasak,” ucap dia.

Chef Handry mengilustrasikan bahan makanan apa saja yang bisa dibeli dengan uang Rp 50 ribu untuk makan 10 orang.

“Beras kita ambil harga sekitar Rp 12 ribu per kilo. Itu cukup buat 10 orang. Kemudian tempe kalau satu papan sekitar Rp 5 ribu, kita beli dua jadi 10 ribu.

Dua bahan itu harga kurang dari Rp 25 ribu, tapi kebutuhan karbohidrat dan protein sudah terpenuhi. Sisa uang masih bisa beli sayur dan sambal,” papar dia.

Terkait sayuran, lanjut dia, sebaiknya yang dibeli adalah produk sayuran lokal. Menurut dia, pemanfaatan bahan lokal bisa menghemat biaya belanja dan menjaga kelestarian alam.

“Kalau kita terbiasa pakai produk impor, selain harganya tinggi, tanpa kita sadar, ada polusi udara ketika produk itu dikirim dari luar negeri. Kita bisa bayangkan,ketika produk itu dibawa dengan kendaraan angkutan darat, kemudian kapal laut, sampai Indonesia diangkut darat lagi,” ujar dia.

Lebih jauh lagi, terang Chef Handry, pemberdayaan bahan makanan lokal juga bisa mendorong kedaulatan pangan. Di mana kedaulatan pangan juga bisa mendorong kedaulatan negara.

Ia menegaskan kembali bahwa jika hendak memasak, ide yang harus selalu dijaga ialah bahwa kebutuhan asupan gizi harus terpenuhi.

Kemudian muncul pertanyaan. Apakah untuk mencegah stunting anak harus minum susu setelah berhenti ASI? Sebab, susu formula adalah asupan pangan anak yang relatif mahal.

“Ketika kita bicara susu, orang berpikir bahwa kebutuhan nutrisi anak hanya dari susu. Yang perlu kita perhatikan, tidak semua anak bisa minum susu.

Ada yang disebut lactose intolerant. Jadi anak akan alergi terhadap makanan yang berasal dari susu. Dengan ini saya katakan, tidak semua anak harus minum susu,” jelas Chef Handry.

Lagi-lagi ia menekankan, yang paling pokok harus diperhatikan ialah asupan gizi terpenuhi. Ia memberi contoh, anak harus makan telur satu hari sekali karena di situ ada zat kolin yang membantu pertumbuhan otak.

“Lalu, misalnya, makanan harus mengandung serat supaya orang tidak mudah lapar. Tidak harus minum susu, tapi kandungan nutrisi, kebutuhan tubuh harus terpenuhi seandainya anak tidak boleh minum susu,” tandas dia. (mzk)

Baca juga: Megawati Ingatkan Makanan tak hanya Asupan yang Bikin Kenyang tapi Perlu Gizi bagi Anak dan Keluarga

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved