Berita Regional
Seorang Ibu Rumah Tangga di Cirebon Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Teras Rumah
IM (51) ditemukan berlumuran darah dalam kondisi telentang persis di depan pagar rumahnya kira-kira pukul 20.00 WIB.
TRIBUNJATENG.COM, CIREBON - Jumat (18/3/2022) malam, seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meninggal dunia di teras rumahnya.
IM (51) ditemukan berlumuran darah dalam kondisi telentang persis di depan pagar rumahnya kira-kira pukul 20.00 WIB.
Petugas Polres Cirebon Kota dan Polsek Mundu pun langsung mendatangi lokasi tersebut dan melakukan olah TKP serta meminta keterangan dari saksi-saksi.
Baca juga: Kecelakaan Minibus Terjungkal ke Jurang di Kuningan, 8 Penumpang Termasuk Bocah 6 Tahun Jadi Korban
Sejumlah warga juga menyambangi rumah bercat kuning tersebut sehingga petugas kepolisian langsung membubarkannya.
Selain itu, Kapolres Cirebon Kota, AKBP M Fahri Siregar, pun mendatangi lokasi tersebut dan memimpin langsung proses olah TKP.

"Setelah menerima laporan ini, kami langsung ke TKP dan melakukan serangkaian penyelidikan," ujar M Fahri Siregar saat ditemui di lokasi kejadian.
Ia juga sempat mendampingi beberapa petugas yang tengah meminta keterangan dari sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti di lapangan.
Selanjutnya, petugas juga memasang garis polisi di sekitar rumah itu, bahkan jalan selebar tiga meter di depannya juga ditutup sementara saat olah TKP.
Beberapa saat kemudian, mobil jenazah dari RSD Gunung Jati, Kota Cirebon, tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah IRT tersebut.
Fahri menyampaikan hingga kini belum dapat memastikan penyebab kematian korban yang ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.
"Saat ini, kami masih tahap olah TKP dan pemeriksaan saksi sehingga untuk penyebab pastinya belum diketahui," kata M Fahri Siregar. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ibu Rumah Tangga Asal Desa Banjarwangunan Cirebon Meninggal Dunia di Teras Rumahnya Bersimbah Darah
Baca juga: Singapura Digemparkan Kasus Pria Rudapaksa 3 Putrinya Selama 14 Tahun, Hakim: Terburuk dalam Sejarah