MotoGP Mandalika
Apa Itu Gegar Otak? Kondisi yang Dialami Marc Marquez Pasca Kecelakan di Mandalika serta 9 Gejalanya
Apa Itu Gegar Otak? Kondisi yang Dialami Marc Marquez Pasca Kecelakan di Mandalika serta 9 Gejalanya
Penulis: non | Editor: galih permadi
Apa Itu Gegar Otak? Kondisi yang Dialami Marc Marquez Pasca Kecelakan di Mandalika serta 9 Gejalanya
TRIBUNJATENG.COM - Apa itu gegar otak? Kondisi medis penyebab Marc Marquez gagal mengaspal di sirkuit Mandalika MotoGP 2022.
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, terpaksa menepi dari balapan seri kedua MotoGP Indonesia 2022.
Marc Marquez mengalami highside crash pada sesi pemanasan MotoGP Indonesia 2022 yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Hilangnya grip ban belakang secara sesaat membuat Marc Marquez terlempar dari motor pada kecepatan 180 kpj.
Marquez mampu bangkit tetapi dia langsung menjalani pemeriksaan di ruang medis Sirkuit Mandalika.
Beberapa saat kemudian, Marquez dibawa ke rumah sakit di Lombok, NTB, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Marc Marquez dinyatakan tidak fit, sehingga gagal mengikuti Pertamina Grand Prix of Indonesia.
"Marc Marquez (Tim Repsol Honda) telah dinyatakan tidak fit untuk Grand Prix Pertamina Indonesia
setelah menderita gegar otak dalam kecelakaan besar di Turn 7 Warm Up," demikian keterangan resmi yang ditulis di lama resmi MotoGP.
Apa Itu Gegar Otak?
Gegar otak adalah cedera otak traumatis yang dapat memengaruhi fungsi otak.
Efek gegar otak umumnya bersifat sementara seperti sakit kepala, masalah dengan konsentrasi, memori, keseimbangan dan koordinasi.
Kondisi tersebut dapat terjadi setelah benturan di kepala, terjatuh, ataupun kecelakaan yang melibatkan kepala.
Sementara itu, gegar otak biasanya tidak mengancam jiwa, namun dapat menyebabkan gejala serius yang memerlukan perawatan medis.
Biasanya, gegar otak banyak dialami atlet maupun seseorang yang aktif berolahraga sepak bola, gulat, hoki es, bola basket, hoki lapangan, dan lacrosse.
Gejala gegar otak bergantung pada tingkat keparahan cedera, dan situasi orang yang terluka.
Beberapa orang dengan gegar otak mungkin mengalami pusing, bahkan bisa kehilangan kesadaran.
Berikut 9 gejala gegar otak menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC):
1. Sakit kepala
2. Kebingungan atau merasa disorientasi
3. Mengantuk atau merasa lesu
4. Pusing
5. Penglihatan ganda atau penglihatan kabur
6. Kepekaan terhadap cahaya atau kebisingan
7. Masalah keseimbangan
8. Refleks dan respons yang lambat
9. Mual atau muntah
Gejala tersebut bisa berlangsung segera setelah insiden benturan di kepala terjadi, atau beberapa jam setelahnya.
Kemudian, gegar otak dapat disertai dengan cedera pada tulang belakang,
maka bila ada seseorang yang mengalami cedera leher atau punggung,
hindari memindahkannya dan hubungi ambulans untuk meminta bantuan.
Namun, jika harus memindahkan orang tersebut lakukanlah dengan sangat hati-hati.
Yakni dengan menjaga agar leher serta punggungnya tidak bergerak untuk mencegah kerusakan di tulang belakang.
Di sisi lain, untuk dapat mengurangi risiko gegar otak dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan, meliputi:
1. Memakai helm sesuai standar dan terpasang dengan benar
2. Menggunakan perlengkapan keselamatan atletik
3. Mengikuti pedoman keselamatan dalam olahraga, dan ketika mengoperasikan kendaraan atau peralatan. (*)