MotoGP Mandalika
Bukan Mistik Ini Penjelasan Ilmiah Pakar MotoGP soal Tikungan 13 Sirkuit Mandalika yang Makan Korban
Bukan Mistik Ini Penjelasan Ilmiah Pakar MotoGP soal Tikungan 13 Sirkuit Mandalika yang Makan Korban
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
"Masalahnaya pas tes kemarin Repsol Honda bagus baget, tapi pas ini (MotoGP Mandalika) berantakan banget."
Benar-benar bermasalah, ini aneh bagi Pol Espargaro (pembalap Repsol Honda), di test mereka bagus banget, ban tidak masalah," imbuhnya.
Menurut Niswan, ban yang dipakai saat ini tidak akan mampu bertahan lama.
Apalagi jika pembalap start di belakang, ban akan lebih cepat panas karena lintasan sudah dilewati oleh banyak pembalap di depannya.
"Misalnya 21 lap atau 27 lap, menurut dia (Pol Espargaro) tidak sampai segitu, ban akan destroy (hancur)," tutur Niswan.
Pol Espargaro Keluhkan Ban Repsol Honda
Diberitakan sebelumnya, Pol Espargaro mengeluhkan kondisi ban setelah tampil buruk di sesi kualifikasi MotoGP Indonesia 2022.
Pol Espargaro menilai ban yang digunakan membuatnya sulit untuk menguasai pergerakan Honda RC213V.
Sebenarnya penampilan para pembalap Repsol Honda cukup menjanjikan mulai dari tes pramusim sampai balapan seri perdana kemarin.
Namun, secara tiba-tiba semua performa Honda bagai menghilang di MotoGP Indonesia 2022.
Pol Espargaro hanya sanggup menempati posisi ke-16, sedangkan Marc Marquez di peringkat ke-14 di sesi kualifikasi MotoGP Indonesia 2022.
Hal itu disinyalir karena Honda telah mengubah spesifikasi ban yang digunakan.
Sebab, pemasok ban MotoGP, Michelin memutuskan untuk tidak membawa ban spesifikasi terbaru untuk MotoGP Mandalika 2022.
Pihak Michelin menganggap lebih baik jika menggunakan ban spesifikasi lama, dari empat tahun baru.
Pol Espargaro pun menyebut jika motor Honda tak dibangun untuk menggunakan ban spesifikasi lama.