Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ungaran

TPA Blondo Over Kapasitas, Warga Randugunting Buat Bank Sampah Penghasil Cuan

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Semarang mengalami over kapasitas sebanyak 75%.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Catur waskito Edy
Rezanda Akbar D
Aktivitas ibu-ibu PKK pada Bank Sampah Maju Jaya di Desa Randugunting Kecamatan Bergas 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Semarang mengalami over kapasitas sebanyak 75%.

Kelebihan muatan itu, menyebabkan tidak semua sampah terdistribusi hingga ke TPA. 

Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang, Dwi Kuspriyati, berharap adanya sinergitas yang baik antar masyarakat.

"Saat ini kondisi TPA sampah Blondo, milik Pemkab Semarang dalam kondisi over sampahnya," imbuhnya, Senin (21/3/2022).

Untuk mengurangi beban TPA Blondo, ia mendukung adanya Bank Sampah dan pengelolaan sampah tingkat rumah tangga.

"Sehingga dengan adanya bank sampah dan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga bisa mengurangi beban dari TPA Blondo," terangnya.

Ia berharap, bank sampah di masyarakat dapat dikelola dengan baik dan memberikan manfaat yang baik. 

"Kami harap adanya bank sampah yang dikelola ibu-ibu ini bisa terus berlanjut sehingga memberikan manfaat yang baik untuk lingkungan tempat tinggal," harapnya.

Seperti di Desa Randugunting, Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, yang memiliki tiga bank sampah yang menghasilkan.

Bank sampah tersebut di kelola dengan swadaya oleh ibu-ibu PKK dan telah berjalan sejak tahun 2020 silam.

Bank sampah berperan dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk bisa mengelola sampah rumah tangga sejak awal.

Untuk sampah yang memiliki nilai ekonomis atau bisa didaur ulang akan dibeli oleh bank sampah

Ketua kelompok kerja bank sampah Maju Jaya, Randugunting, Bergas, Supriyati menjelaskan awal mula berdirinya bank sampah di desanya.

Berawal dari sosialisasi oleh kelompok bintari mengenai pengelolaan sampah. Dari sosialisasi ini masyarakat mengetahui manfaat dan keuntungan dari pengelolaan sampah. 

"Dari sosialisasi ini kami tertarik karena manfaat yang membuat lingkungan bersih dan bisa menghasilkan uang tambahan bagi ibu ibu," jelasnya.

Sebagai awal berdirinya bank sampah, tidak banyak yang bergabung dengan program ini karena masyarakat belum mengetahui manfaat dan keuntungan yang dihasilkan dari bank sampah

"Bulan Februari 2020 baru ada 11 warga yang menjadi anggota bank sampah. Namun dengan sosialisasi yang terus menerus dilakukan kerjasama warga, bintari dan CCAI saat ini hampir semua warga menjadi anghota bank sampah," ujarnya.

Dengan adanya bank sampah di lingkungannya, saat ini banyak masyarakat yang mulai memilah sampah dan menjual sampah bernilai ekonomis dan bisa didaur ulang. 

"Awalnya kebanyakan yang disetor warga itu ada Botol kotor, kardus, dan kertas, kemudian saat bertambah dengan adanya besi bekas dan botol kaca," ucapnya.

Dari penjualan sampah ini, rata rata masyarakat mendapat Rp50 ribu hingga Rp100 ribu tiap bulannya. 

"Hasilnya cukup baik, saat lebaran kami membagikan uang tabungan warga dari bank sampah yang jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu rupiah," tutupnya.(rad)

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Selasa 22 Maret 2022, Aries Masih Berharap

Baca juga: Deretan Weton yang Sudah Punya Rezeki Besar dari Lahir

Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Hutang Floor 88, Bayar Duit Aku yang Semua Kau Sapu

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Persija Jakarta Vs PSM Makassar BRI Liga 1, Joop Gall Turunkan Skuad Terbaik

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved