Berita Internasional

Amerika & Filipina Gelar Latihan Perang Besar-besaran, Ingin Pamer Kekuatan di Hadapan China

Amerika Serikat dan FIlipina akan menggelar latihan perang gabungan terbesar yang pernah digelar negara tersebut.

Editor: m nur huda
sentinelassam
Kelompok Serangan Kapal Induk USS Ronald Reagan telah kembali ke Laut China Selatan untuk ketiga kalinya dari penyebarannya pada tahun 2020. 

TRIBUNJATENG.COM, MANILA - Amerika Serikat dan FIlipina akan menggelar latihan perang gabungan terbesar yang pernah digelar negara tersebut.

Menurut para pejabat AS pada Selasa (22/3/2022), latihan perang gabungan ini akan digelar pekan depan.

Kedua negara akan memamerkan hubungan pertahanan mereka yang kuat dalam menghadapi meningkatnya ketegangan dengan China.

Hampir 9.000 tentara AS dan Filipina akan ambil bagian dalam latihan perang 12 hari di pulau utama Luzon.

Ini merupakan agenda tahunan tetapi dibatalkan atau dibatasi selama pandemi.

Latihan perang yang dimulai 28 Maret, akan mencakup antara lain keamanan maritim, pelatihan tembakan langsung, kontraterorisme, dan bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana, kedutaan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP.

"(Kedua belah pihak) akan berlatih bersama untuk memperluas dan memajukan taktik, teknik, dan prosedur bersama, yang memperkuat kemampuan respons dan kesiapan kami untuk tantangan dunia nyata," kata Mayor Jenderal Jay Bargeron, komandan Divisi Marinir Ketuga AS.

Manuver baru-baru ini antara sekutu lama telah berfokus pada potensi konflik di Laut Cina Selatan, yang diklaim Beijing hampir secara keseluruhan.

China mengabaikan putusan 2016 oleh Pengadilan Arbitrase Permanen, berbasis di Den Haag, yang menyatakan klaim historisnya tidak berdasar.

Beijing juga telah memperkuat pendiriannya, dengan membangun pulau-pulau buatan di atas beberapa terumbu karang yang diperebutkan dan memasang senjata di atasnya.

Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam juga memiliki persaingan klaim atas perairan tersebut.

Ketegangan antara Manila dan Beijing meningkat pekan lalu, setelah Filipina melakukan konfrontasi ke duta besar China, atas kapal angkatan laut China yang ditangkap secara ilegal karena "bertahan" di perairan kepulauannya.

Latihan militer gabungan ini juga akan diadakan di bawah bayang-bayang invasi Rusia ke Ukraina, di mana AS dan sekutunya memberikan senjata pertahanan ke Kyiv dan menjatuhkan sanksi ekonomi yang melumpuhkan untuk Moskwa.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan keprihatinan pada Senin (21/3/2022), bahwa Filipina "terlibat" dalam konflik karena aliansi keamanannya dengan Amerika Serikat.

Aliansi AS dan Filipina termasuk perjanjian pertahanan bersama dan izin bagi militer AS untuk menyimpan peralatan dan pasokan pertahanan di beberapa pangkalan Filipina.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS dan Filipina Adakan Latihan Militer Gabungan Terbesar yang Pernah Digelar Minggu Depan

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved