Fokus

Fokus: Mandalika dan Keragaman

Terlepas dari hal itu, harus diakui gelaran MotoGP Mandalika 2022 terbilang cukup sukses, meski masih banyak juga kekurangan yang harus terus disempur

Penulis: arief novianto | Editor: m nur huda
tribun jateng
arief novianto, wartawan tribun jateng 

Tajuk Ditulis Oleh Wartawan Tribun Jateng, Arief Novianto

TRIBUNJATENG.COM - "Kawit wingi kok isih ribut wae soal pawang hujan nang Mandalika. Nek aku sih sing penting acarane sukses, Indonesia dadi terkenal nang ngendi-ngendi (dari kemarin kok masih ribut saja soal pawang hujan di Mandalika. Kalau saya sih yang penting acaranya sukses, Indonesia jadi terkenal di mana-mana-Red)," kata satu tetangga saya, dalam diskusi ngalor-ngidul di pos ronda kampung, kemarin malam.

Yah, hal itu menanggapi hebohnya reaksi netizen yang mengomentari aksi Raden Rara Istiani Wulandari, yang melakukan ritual menghentikan hujan di tengah gelaran MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, Minggu (20/3) lalu. Aksi Mbak Rara, sapaannya, menuai kontroversi, dengan tak sedikit hujatan yang dialamatkan kepada sang pawang hujan itu.

Terlepas dari hal itu, harus diakui gelaran MotoGP Mandalika 2022 terbilang cukup sukses, meski masih banyak juga kekurangan yang harus terus disempurnakan untuk penyelenggaraan event berkelas internasional.

Data resmi MotoGP Mandalika 2022 mencatat jumlah penonton sepanjang tiga hari pelaksanaan kegiatan itu total 102.801 orang. Rinciannya meliputi Jumat (18/3) sebanyak 9.857 orang, Sabtu (19/3) sebanyak 30.021 orang, dan Minggu (20/3) sebanyak 62.923 orang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi penyelenggara MotoGP Mandalika 2022 yang berjalan sukses. Ia menyampaikan apresiasinya atas sinergi positif berbagai kalangan dan seluruh masyarakat, terutama di NTB yang mendukung penuh gelaran MotoGP Mandalika 2022.

Meski demikian, Jokowi tetap akan melakukan evaluasi untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terjadi selama gelaran MotoGP Mandalika 2022 berlangsung.

"Memang masih ada hal-hal yang perlu dievaluasi, diperbaiki. Saya kira ini event jangka panjang, tahun depan akan kita perbaiki lagi apabila ada kekurangan-kekurangan, dan saya ingin menyampaikan selamat kepada semuanya,” ucapnya.

Evaluasi wajib diberlakukan, mengingat kerja sama MotoGP dengan pihak Sirkuit Mandalika berdurasi jangka panjang. Sebagai informasi, pihak MotoGP telah mengontrak Sirkuit Mandalika selama 10 tahun ke depan.

Sehingga, masih ada sisa sembilan musim bagi masyarakat Tanah Air yang berkeinginan menonton langsung aksi para pembalap kelas dunia itu.

Berbagai apresiasi juga mengalir dari kalangan internasional, seperti disampaikan akun resmi MotoGp yang memuji gelaran di Mandalika, serta ucapan terima kasih kepada Mbak Rara yang disebut telah menghentikan hujan saat berlangsungnya ajang itu.

Senada disampaikan akun Team Suzuki Ecstar yang menyampaikan terima kasih atas gelaran itu di Indonesia, dengan balapan yang menegangkan, dan rasa nyaman selama di Lombok.

Yah, keberadaan Sirkuit Mandalika tampaknya cukup mampu mengubah image Indonesia menjadi lebih positif dan populer di kancah internasional, terlebih dengan kesuksesan dalam menggelar olahraga bergengsi itu, termasuk dengan keberadaan pawang hujan yang kontroversi di dalam negeri.

Apapun itu, masyarakat bebas berpandangan dan berpolemik. Namun, mendukung Indonesia dengan keragaman yang dimiliki, rasanya juga menjadi hal positif yang harus dilakukan, sekaligus untuk menjaga kebinekaan Republik ini.

"Wis, ora usah ribut soal pawang, lha wong koyo ngono kuwi kan yo wis ono nang kene kawit biyen (Sudah, tidak usah ribut soal pawang, kan memang hal seperti itu sudah ada di sini sejak dulu-Red)," ujar satu tetangga saya yang lain. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved