Berita Video
Video BBPOM Semarang Jemput Bola Registrasi Pangan Olahan
Sejauh ini masih banyak pelaku UMKM bidang tersebut yang belum memahami tata caranya sehingga enggan mengurus izin BPOM.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini video BBPOM Semarang Jemput Bola Registrasi Pangan Olahan
Balai Besar POM Semarang melakukan sosialisasi sekaligus jemput bola registrasi pangan olahan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor makanan yang diarahkan mendapatkan izin edar BPOM.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid diikuti 60 peserta, yang secara luring digelar di Grand Candi Hotel Semarang, Selasa (22/3/2022) dan Rabu (23/3/2022).
Kepala Balai Besar POM Semarang, Sandra M P Linthin mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mempermudah para pelaku UMKM makanan olahan tersebut dalam proses registrasi izin edar pangan olahan.
Sebab dikatakan, sejauh ini masih banyak pelaku UMKM bidang tersebut yang belum memahami tata caranya sehingga enggan mengurus izin BPOM.
"Harapan kami, UMKM yang diundang saat ini pertama tentu mengikuti sosialisasi."
"Tentu juga untuk mengubah persepsi mereka bahwa mengurus izin BPOM mahal, lama, karena kadang-kadang itu terpengaruh oknum tidak bertanggung jawab atau calo."
"Besoknya kami beri kesempatan UMKM yang sekarang mengajukan permohonan proses izin edar, mudah-mudahan besok diterbitkan," kata Sandra kepada Tribunjateng.com, Selasa (22/3/2022)
Sandra melanjutkan, desk registrasi yang akan dilakukan besok akan melibatkan BPOM Pusat sebagai evaluator akhir.
Dalam proses tersebut diharapkan sebanyak 40 pelaku UMKM mendapat izin edar.
"Harapan kami, besok target 40 UMKM atau sebagian besar mendapat izin edar."
"Namun hal itu tentu harus didukung niat dan kemauan pelaku UMKM untuk memenuhi ketentuan yang berlaku," ungkapnya.
Adapun ia menambahkan, dari sisi pelaku UMKM, sejauh ini masih ditemui kendala seperti data dukung yang belum dipersiapkan.
Selain itu sarana produksi yang masih belum memenuhi ketentuan.
"Sarana produksinya harus memenuhi ketentuan, karena produk yang bagus ditunjang juga dengan sarana produksi yang baik karena kami melihat dari bahan baku, pengolahan, hingga pengemasan."