Berita Viral
Deddy Corbuzier Kaget Mbak Rara Pawang Hujan Dibayar Rp 50 Juta per Hari
Mbak Rara Pawang Hujan di sirkuit Mandalika menjadi sorotan dunia. Di podcast Deddy Corbuzier, Mbak Rara datang untuk bercerita tentang cara kerjanya
Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM- Mbak Rara Pawang Hujan di sirkuit Mandalika menjadi sorotan dunia.
Melalui podcast Deddy Corbuzier, Mbak Rara datang untuk bercerita tentang cara kerjanya mengusir dan mendatangkan hujan.
Tidak cuma itu, Mbak Rara juga menceritakan kehidupan pribadinya.
Pemilik nama Mbak Rara Isti Wulandari mengaku keistimewaan dalam dirinya itu sudah ada sejak ia kecil.
Dalam wawancara tersebut, Mbak Rara menceritakan bagaimana cara kerja dirinya memanggil Matahari dan menggeser awan.
"Karena ini kan tradisi ya, Mbak Rara itu kan jadi pawang hujan tu dah dari kecil, turun temurun. Dari (umur) 9 tahun,
Jadi kakek itu bisa, nah bude Mbak Rara itu memang kalo jaman sekarang umumnya paranormal bahasanya. Paranormalnya bude. Jadi ilmu ini tu sudah ada. Saya sudah diajarin."
Setelah itu, Mbak Rara menceritakan caranya ia memindahkan hujan.
Ia menggunakan cabai, bawang merah dan dupa.
"Ini kan cabe, bawang ditusuk, sebenarnya ini kode alam, kayak SOS Lah."
"Karena kan awan tu kayak alam lain itu sudah tau kalo ini, oh lagi dipawangi, tancepin ke tanah."
"Kalo hio (dupa) itukan untuk elemen panas, dibakar. Kan Mbak Rara gak merokok. Karena saya gak merokok, jadi saya punya tim yang khusus untuk merokok."
Kala itu Mbak Rara sempat menceritakan kisah hidupnya hingga menjadi seorang pembaca tarot sekaligus pawang hujan.
Mbak Rara mengaku dilahirkan sebagai Indigo.
Tak cuma menggunakan cabai dan bawang, Mbak Rara juga menggunakan es batu agar matahari tidak terlalu panas namun tidak hujan.
Mbak Rara mengaku tidak masalah jika ada masyarakat yang tidak mempercayai keahilan pawang hujan.
Namun Mbak Rara mengatakan ia kerap bekerjasama dengan Basarnas dan pemerintah di setiap event-event.
"Saya sering kerjasama dengan Basarnas terkait penanganan bencana, terus kayak even vaksinasi atau pembangunan insfraktuktur," ujarnya.
Mbak Rara menceritakan ia berasal dari Jawa, namun ia sudah lama tinggal di Bali.
Mbak Rara mengaku selama menjadi pawang hujan ia pernah mendapat bayaran paling besar Rp 50 juta per hari.
"Pernah sehari dibayar Rp 50 juta, bahkan itu nggak nyampe sehari, tapi kalau di event Mandalika kemarin sehari Rp 5 juta," ujarnya.
Mbak Rara mengaku ia menjadi anak Indigo sejak kecil.
Diketahui, sosok Mbak Rara menjadi sorotan saaat memindahkan hujan di Sirkuit Mandalika.
Mbak Mbak Rara terlihat ritual di area pit lane.
Dalam video, pawang hujan itu terlihat berjalan tanpa alas kaki sambil membawa singing bowl.
Ia juga membawa dupa di tangan kirinya.
Pawang hujan itu memutar-mutar tongkat kecil di atas cawannya sambil membacakan mantra yang berusaha membuat cuaca di Sirkuit Mandalika membaik.
Setelah hujan reda, balapan MotoGP Mandalika berlangsung dalam keadaan trek basah.