Inilah Sosok Joni Kurnianto, Ketua Umum Persipa Pati Definitif

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Joni Kurnianto terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Persipa Pati definitif pada Musyawarah Cabang (Muscab) Persipa di Ruang Rapat Paripurna DPRD Pati, Minggu (27/3/2022). 

Sebelumnya, ia sempat menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum dan membawa tim sepakbola berjuluk Laskar Saridin itu promosi ke Liga 2.

Muscab Persipa 2022 dihadiri 38 voters dari sebanyak 41 voters yang terdiri atas 40 PS dan 1 dari Patifosi (kelompok supporter Persipa).

Joni Kurnianto yang merupakan calon tunggal mendapat dukungan penuh dari semua voters dan ditetapkan menjadi Ketua Umum Persipa definitif.

Ketua DPRD Pati Ali Badrudin yang membuka kegiatan Muscab mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum dan manajemen Persipa tahun ini yang berhasil membawa tim kebanggaan masyarakat Pati naik kasta.

“Jangan sampai Persipa turun kasta. Minimal bertahan di Liga 2. Kalau bisa justru naik lagi ke Liga 1. Persipa ini milik kita bersama, yaitu semua masyarakat kabupaten Pati yang mencintai Persipa sepenuh hati,” kata Ali.

Usai ditetapkan sebagai Ketua Umum Persipa Definitif, Joni Kurnianto menyampaikan langkah-langkah yang akan segera dia tempuh.

“Secepatnya saya akan membentuk PT, kemudian berkunjung ke kantor PSSI pusat untuk menanyakan hak dan kewajiban sebagai peserta Liga 2. Setelah itu, saya akan membawa verifikator stadion untuk mengecek kekurangan Stadion Joyokusumo sebagai tuan rumah,” terang pria yang juga menjabat Anggota Exco PSSI Jateng ini.

Joni menambahkan, ada sejumlah perombakan komposisi tim Persipa sebagai persiapan mengarungi Liga 2.

“Ada 12 sampai 14 pemain yang dipertahankan. Nantinya akan ditambah pemain muda yang ada di Pati. Namun tim Pelatih dan manajemen masih tetap. Persipa juga mendapatkan tawaran dari PSIS Semarang untuk memakai pemain muda yang tidak dimainkan di Liga 1,” terang Wakil Ketua 1 DPRD Pati ini.

Terkait target, Joni Kurnianto mengaku tidak muluk-muluk. Menurut dia, target minimal untuk Persipa Pati adalah bertahan agar tidak terdegradasi dan kembali ke Liga 3.

“Target kami tidak muluk-muluk. Yang jelas bagaimana caranya minimal tetap bertahan di Liga 2. Jangan sampai hanya numpang lewat. Ini kami kan hitungannya masih baru. Banyak tantangan ke depan. Namun, itu tidak masalah bagi kami. Sebab, Pati terbiasa 'wani ngeyel', tim yang terbiasa direndahkan, prihatin. Tapi yang penting kami punya semangat, daya juang tangguh, dan tidak cengeng,” tegas dia. (mzk)