Berita Sepak Bola
Neraca Pengeluaran Klub Eropa Diatur Ulang, Ini Kebijakan Baru Financial Sustainability Regulations
UEFA memberikan keringanan kepada klub yang neraca keuangannya sehat, yakni memberikan batasan tambahan senilai 10 juta euro.
TRIBUNJATENG.COM, SPANYOL - Neraca keuangan di setiap klub sepak bola Eropa bakal diatur ulang melalui peraturan baru yang dikeluarkan UEFA.
Saat ini, UEFA sedang menggodok pergantian aturan Financial Fair Play (FFP) menjadi Financial Sustainability Regulations (FSR) itu.
Baca juga: Rusia Gugat UEFA dan FIFA Ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Setelah Dijatuhi Sanksi
Baca juga: Timnas dan Klub Rusia Dilarang Berlaga dalam Kompetisi FIFA-UEFA
Baca juga: Rusia Minta Banding! Tak Terima Kena Sanksi UEFA dan FIFA, Situasi Semakin Memanas
Baca juga: Hasil Drawing UEFA Nations League, Portugal dan Italia Gabung Grup Neraka
Kedua aturan tersebut adalah regulasi tentang pengeluaran setiap klub di bawah naungan UEFA, dalam hal ini klub-klub Eropa.
FFP adalah aturan neraca keuangan klub yang tidak boleh melebihi angka pendapatan.
FFP bertujuan untuk menyehatkan neraca keuangan setiap klub agar tidak mengeluarkan uang melebihi pendapatan klub.
Sementara FSR adalah batasan pengeluaran klub tidak lebih dari 70 persen pendapatan.
Sebagai contoh, pendapatan Barcelona musim lalu adalah 100 juta euro, maka pengeluaran mereka maksimal adalah 70 juta euro untuk musim berikutnya.
Pengeluaran 70 juta euro tersebut tidak hanya biaya transfer, tetapi juga pengeluaran lain seperti gaji pemain, operasional, dan lain sebagainya.
Namun demikian, berdasarkan laporan, batasan 70 persen tersebut berlaku pada musim ke-3 sejak aturan diterapkan.
Sementara, pada musim pertama dan kedua setelah diterapkan batasannya adalah 90 persen.
Aturan Dianggap Timpang
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (30/3/2022), aturan FSR nantinya akan membuat ketimpangan, khususnya klub Inggris dengan Italia.
Seperti diketahui, pendapatan klub-klub Premier League jauh lebih besar dibanding klub negara Eropa lainnya seperti Italia.
Sehingga, klub Liga Inggris akan lebih leluasa mencari pemain karena pendapatan mereka lebih besar dibanding klub dari negara lain.
Namun demikian, UEFA memberikan keringanan kepada klub yang neraca keuangannya sehat, yakni memberikan batasan tambahan senilai 10 juta euro.
Adapun sanksi bagi pelanggar yaitu klub diturunkan dari Liga Champions ke Liga Europa atau memulai turnamen format baru dengan pengurangan poin. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul FSR, Regulasi Keuangan Baru Klub-klub Eropa
Baca juga: Al-Rihla Diperkenalkan, Bola Resmi Piala Dunia 2022, Berikut Keunggulan Produk Terbaru Adidas Ini
Baca juga: Kamis Malam Penutupan Liga 1 2021-2022, PT LIB Gunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali
Baca juga: Kematian Ibu Hamil Masih Tinggi di Karanganyar, Cenderung Meningkat Tiap Tahun, Ini Saran Dinas
Baca juga: Ini Update Stok Sembako di Bulog Jateng, Akhmad Kholisun: Kami Pastikan Aman Hingga Idulfitri
tribunjateng.com
tribun jateng
Sepak Bola Hari Ini
UEFA
Financial Sustainability Regulations
Neraca Keuangan Klub Eropa
R2 Juara Piala Wali Kota Surakarta 2023, Kalahkan MARS Lewat Drama Adu Pinalti |
![]() |
---|
Persija Jakarta Wajib Bayar Rp 7 Miliar, FIFA Kabulkan Gugatan Marko Simic |
![]() |
---|
Manchester United Dipastikan Dijual, Pekan Ini Rahasia Komersial Klub Dibuka, Sudah Ada 2 Peminat |
![]() |
---|
Perwakilan Kelompok Suporter Sepak Bola se Jateng-DIY Kumpul di Solo, Mereka Bahas Ini |
![]() |
---|
ASTI Kudus Lagi Menatap Turnamen Milo Garuda Cup National, Berjuang di Babak 16 Besar |
![]() |
---|