Duh, Penjualan Pertamax Anjlok di SPBU Kabupaten Semarang, Layanan Pertalite Terpaksa Dibatasi

TRIBUNJATENG.COM, AMBARAWA - Penjualan produk Pertamax 92 di beberapa SPBU Kabupaten Semarang mengalami penurunan, Senin (4/4/2022).

Penurunan tersebut terjadi, pasca kenaikan harga Pertamax 92 yang semula Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liter.

Seperti yang terjadi di SPBU Ngampin Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Penjualan Pertamax 92 anjlok hingga satu ton.

Baca juga: FPKS DPRD Jateng Desak Pemerintah Pusat Revisi Kenaikan Harga Pertamax

Baca juga: Harga Pertamax Naik, Erick Thohir Pastikan Stok Pertalite Mencukupi

Baca juga: Harga Pertamax Naik, Warga Beralih Gunakan Pertalite di SPBU Karangpucung

Baca juga: Tanggapan Warga Karanganyar Usai Harga Pertamax Naik

"Dari kemarin lumayan turunnya (penjualan) sampai satu ton, sekira 30 persen," ucap Betty Kusuma, Manager SPBU 44.507.16 Ngampin Ambarawa itu kepada Tribunjateng.com, Senin (4/4/2022).

Untuk menunjang Pertamax, SPBU tersebut melakukan pembatasan penjualan Pertalite.

"Kami berlakukan seperti jam pelayanan Pertalite tidak 24 jam," tuturnya.

"Kan kami ada target penjualan, tapi mungkin ini akan dikaji kembali karena ada harga naik (Pertamax 92) itu," sambungnya.

Tidak hanya itu, penurunan konsumsi BBM Pertamax 92 juga terjadi di SPBU 44.505.03 Lemah Abang Kabupaten Semarang.

Hal itu dikatakan oleh Kepala SPBU Darmanto, saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, Senin (4/4/2022).

"Beberapa hari setelah kenaikan, Pertamax sepi antreannya," ucapnya.

Sepinya peminat tersebut menyebabkan penurunan penjualan di produk Pertamax.

"Menurun, kalau perkiraannya ya sampai sekira 20 persen," ucapnya. (*)

Baca juga: INNALILLAHI! Yanto Tewas Tertimpa Tebing Longsor Saat Melintas dengan Motor di Jatiyoso Karanganyar

Baca juga: Anak Anggota DPRD Kebumen Dibunuh Geng Klitih Jogja Jelang Sahur, Aktif Ikatan Pemuda Muhammadiyah

Baca juga: Selain BLT, Ganjar Tetap Perjuangkan Harga Minyak Goreng Rp 14 Ribu

Baca juga: TADARUS : Amalan-Amalan Utama di Bulan Ramadan