Sudah 2 Hari Catat All Time High, IHSG Berpeluang Tembus Rekor Baru Lagi
tren penguatan masih akan berlanjut, didorong oleh musim rilis kinerja keuangan emiten, serta pembagian dividen oleh beberapa emiten
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (5/4).
IHSG Menguat 32,08 poin atau 0,45 persen ke level 7.148.299, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high). Rekor itu merupakan yang kedua dalam pekan ini.
Kapitalisasi pasar IHSG juga tembus Rp 9.006 triliun. Market Cap IHSG naik 1,08 persen dibandingkan dengan perdagangan Senin (4/4), sebesar Rp 8.909,474 triliun.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak delapan dari 11 sektor di bursa menunjukkan penguatan.
Kenaikan paling tinggi dicatatkan sektor teknologi hingga 2,84 persen, disusul sektor energi yang terkerek 1,62 persen, dan sektor barang baku menguat 0,81 persen.
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG ditutup menguat sejak awal sesi, bersamaan dengan menguatnya seluruh bursa saham secara global.
Menurut dia, penguatan itu ditopang rilis kinerja emiten dan pembagian dividen. Walau diwarnai katalis positif, IHSG masih dibayang-bayangi kekhawatiran dari krisis Ukraina dan Rusia.
Untuk perdagangan Rabu (6/4), IHSG diproyeksi melanjutkan penguatan dengan level support 7.122-7.079 dan level resistance di 7.160-7.173.
"Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low, mengindikasikan tren penguatan masih akan berlanjut, didorong oleh musim rilis kinerja keuangan emiten, serta pembagian dividen oleh beberapa emiten," katanya, dalam riset yang diterima Kontan, Selasa (5/4).
Dennies menuturkan, investor juga akan mencermati data ekonomi yakni rilis data PMI dan cadangan minyak. Sementara dari global, investor masih akan mencermati perkembangan perjanjian damai Rusia-Ukraina.
Adapun, Analis Indo Premier Sekuritas, Mino juga memproyeksikan IHSG melanjutkan penguatan pada Rabu. Hal itu ditopang peluang berlanjutnya kenaikan harga komoditas di tengah adanya kemungkinan sanksi baru untuk Rusia.
Sentimen positif lainnya datang dari aksi beli investor asing dan pergerakan indeks di bursa Wall Street. "IHSG diprediksi bergerak di rentang support 7.115 dan resistance 7.175," jelasnya, kepada Kontan.
Adapun secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG berpeluang menguat menguji 7.160-7.180 sebagai resistance, sementara level support-nya di 7.100.
"Dari sisi indikator MACD dan Stochastic masih menunjukkan tanda penguatan," ucapnya. (Kontan.co.id/Kenia Intan)