Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Dinkes Kota Pekalongan Sidak Makanan Takjil, Ada Pembeli Tanya Kok Warnanya Terlalu Merah

Dinkes Kota Pekalongan melakukan pengujian dan pemeriksaan makanan serta minuman takjil.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo
Petugas dari Dinkes Kota Pekalongan saat melakukan uji petik makanan dan minuman takjil yang dijual di pinggir jalan. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Jawa Tengah melakukan pengujian dan pemeriksaan makanan serta minuman takjil berbuka puasa dari sejumlah pedagang yang berada di wilayah Kraton, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Rabu (6/4/2022) sore.

Administrator Kesehatan Muda Dinkes Kota Pekalongan Maysaroh menyampaikan untuk memastikan produk makanan yang dijual aman untuk dikonsumsi masyarakat, pihaknya mengambil sampel secara acak terhadap makanan yang dicurigai menggunakan bahan berbahaya dan langsung di uji di lokasi.

"Sampel tersebut kami uji petik, untuk memastikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi warga bebas dari bahan berbahaya seperti boraks, formalin, rhodamin B, dan methanil yellow," kata Administrator Kesehatan Muda Dinkes Kota Pekalongan Maysaroh kepada Tribunjateng.com.

Menurutnya, uji petik merupakan kegiatan rutin saat Ramadhan, tujuannya agar makanan dan minuman yang dijual saat menjelang berbuka puasa ini dalam kondisi aman.

"Target kita yang di wilayah Kecamatan Utara itu ada 60 sampel yang diambil, namun saat ini baru 45 sampel makanan dan minuman."

"Kemudian, untuk hasilnya alhamdulillah bagus, artinya untuk semua makanan yang diuji hasilnya aman atau negatif sehingga bisa dikonsumsi oleh masyarakat," ujarnya.

Dikatakan Maysaroh, target sampel makanan yang akan diuji secara keseluruhan di wilayah Kota Pekalongan ada 240 sampel.

"Setiap kecamatan, kami sampel 60 makanan yang diuji. Harapan kita, minggu awal puasa ini bisa selesai," ucapnya.

Pihaknya menambahkan, setelah dilakukan uji petik aman dan tidak mengandung bahan berbahaya, maka gerobak atau lapak mereka ditempeli stiker, bahwa makanan dan minuman yang dijual tersebut telah lulus uji sampling (aman) dan tidak mengandung bahan yang berbahaya.

Sehingga, konsumen bisa melihat secara langsung makanan dan minuman yang dibeli ini sudah layak konsumsi serta tidak perlu khawatir keamanannya.

"Namun, jika terbukti mengandung bahan berbahaya, kami sampaikan ke pedagangnya untuk tidak mengulanginya dan mengganti menggunakan bahan-bahan yang aman dikonsumsi oleh manusia," tambahnya.

Sementara itu, Imrona (51) pedagang takjil di wilayah Kraton, Kecamatan Pekalongan Utara mengaku bersyukur atas adanya uji sampel makanan dan minuman takjil.

"Saya lega mas, setelah makanan dan minuman yang dijual di tes keamanannya oleh dinas kesehatan. Jadi, makanan yang saya jual tidak mengandung formalin, boraks, dan lain-lain."

"Sehingga kalau ada pembeli tidak ragu untuk membeli makanan dan minuman yang saya jual," kata Imrona pedagang takjil.

Ia mengatakan, banyak pembeli yang tanya tentang warna makanan dan minumannya terang sekali.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved