Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Fabel

Dongeng Tikus Desa dan Tikus Kota, Cerita Pengantar Tidur Anak

Rob adalah tikus yang tinggal di tengah hingar bingar kota yang sangat sibuk.Ia seekor tikus muda yang gemar menjelajahi tempat-tempat baru.Namun

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Readingvine.com
Dongeng Tikus Kota dan Tikus Desa 

Dongeng Tikus Kota dan Tikus Desa

TRIBUNJATENG.COM - Berikut dongeng pengantar tidur anak, Tikus Kota dan Tikus Desa

Rob adalah tikus yang tinggal di tengah hingar bingar kota yang sangat sibuk.

Ia seekor tikus muda yang gemar menjelajahi tempat-tempat baru.

Namun akhir-akhir ini Rob amat jarang meninggalkan kotanya dikarenakan pekerjaanya yang padat memaksanya untuk tidak kemana-mana selain kantor dan tempat tempat tinggalnya.

Baca juga: Dongeng Nusantara Asal Mula Danau Lipan Cerita Rakyat Kalimantan Timur

Baca juga: 3 Dongeng Pengantar Tidur Anak Tentang Peri

Baca juga: Asal-usul Gunung Merapi Cerita Rakyat Yogyakarta

Baca juga: Dongeng Mancanegara Asal Mula Matahari dan Bulan Cerita Rakyat Korea

Tidak terlalu jauh memang jarak antara kator dan juga tempat tinggalnya, tapi itupun tidaklah mudah karena Rob harus melalui jalanan yang macet . Ia bahkan sering tak sarapan demi tidak terlambat ke kantor.

Hari demi hari, bulan demi bulan dilaluinya,” rutinitas yang padat nyaris membuatku stress” kata Rob dalam hati.

Di saat yang bersamaan ponselnya berdering.

Bergegas Rob menghampiri ponselnya yang menggantung disudut ruang karena sedang mengisi baterai.

“Hallo Rob, ini aku lucy adikmu. Pulanglah pada akhir pekan ini karena kami akan mengadakan pesta panen tahun ini. Para petani, warga desa dan petugas ladang akan berkumpul menari dan bernyanyi untuk perayaan. Ayo Rob Let’s Join us”. 

Dengan girang Rob menjawab “baiklah aku akan datang, semoga boss mengijinkanku libur akhir pekan ini”.

“sampai jumpa Rob” kata Lucy.

Akhir pekan tiba Rob menaiki bus menuju kampung halamanya bernama Country Ville dimana Lucy dan juga keluarga yang lainya tinggal. 3 jam perjalanan berlalu, akhirnya sampailah Rob di kampung halamanya.

Rob disambut dengan penuh suka cita dikarenakan besok adalah puncak acara panen yang dapat dipastikan selalu meriah.

Langit begitu cerah malam ini, Lucy dan Rob duduk diatas genteng rumahnya mereka mengobrol kesana kemari perihal pekerjaan Rob di kota kehidupan dikota dan masih banyak lagi topik menarik bagi Rob dan Lucy.

Malam semakin larut ROb dan Lucy menuju kamarnya masing-masing dan tertidur untuk mempersiapkan keesokan hari yang ditunggu-tunggu oleh semua tikus di Country Ville.

Di tengah tidurnya Lucy bermimpi tentang betapa enaknya hidup dikota, keju, kue manis, ada beragam jenisnya dan kehidupan ramai yang asyik membuatnya terbujuk oleh hingar bingar kota.

Ayam berkokok, matahari menampakan kilaunya di ufuk timur.

Warga desa sedikit demi sedikit mulai menuju alun-alun utama desa Country Ville untuk memulai acara.

Sekitar pukul 6 arak-arakan dimulai warga mulai mengelilingi desa dengan adegan dan kostum-kostum unik khas mereka. Rob dan Lucy terlambat mereka baru saja bergabung setelah arak-arakan kembali ke alun-alun. Para warga menikmati serangkaian acara hingga sore tiba.

Rob dan Lucy memutuskan untuk pulang karena hari cukup malam.

Di tengah perjalanan Lucy bertanya ”Rob, apakah kamu bersedia mengajaku ke kota besok saat kamu kembali? Aku sungguh penasaran dengan kehidupan kota banyak hal yang ingin ku ketahui disana”. Rob menjawab “Ya, tentu Lucy. Pastikan malam ini kau berkemas besok sekitar pukul sembilan kita berangkat”.

 Rob dan Lucy menaiki bus menuju kota.

Perjalanan berlalu mereka berdua telah sampai di kota. Begitu takjubnya lucy memandangi gedung-gedung pencakar langit berbagai macam jenis kendaraan yang selama ini hanya dilihat melalui internet melintas dijalanan.

Toko berbagai macam makanan keju, cake, dan berbagai kue manis terpampang dihadapanya yang membuatnya bersemangat untuk segera memasuki kota lebih jauh lagi.

Tiba-tiba segerombolan kucing menghadang Rob dan Lucy. “Ayo lari Lucy ikuti aku” sontak Rob berlari ke gang sempit diantara gedung bertingkat. Lucy mengikutinya sambil membawa tas bawaan yang cukup berat.

Lucy ketakutan. Akhirnya mereka sampai di Kediaman Rob.

Lucy berkata “Rob ternyata dibalik kehidupan yang tampaknya menyenangkan ternyata kota adalah tempat yang mengerikan dan penuh ancaman. Aku sepertinya lebih menyukai Country Ville yang damai tentram. Keesokan harinya kahirnya Lucy pulang ke desanya dan tak ingin lagi tinggal dikota.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved