Berita Semarang
Transaksi Uang Elektronik Perbankan Meningkat
Transaksi menggunakan uang elektronik terus menunjukkan peningkatan di tengah pandemi.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Transaksi menggunakan uang elektronik terus menunjukkan peningkatan di tengah pandemi Covid-19 ini.
Bank Indonesia (BI) Jateng menyebutkan, pada triwulan I 2022 sendiri terjadi peningkatan sebesar 20 persen.
Hal itu turut didorong dengan berbagai faktor.
"Peningkatan digital money atau uang elektronik ini ada sekitar 20 persen di triwulan I 2022. Jadi memang cukup besar dan itu mengurangi peredaran uang kartal," kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra usai acara Serambi Rupiah Ramadhan Tahun 2022, Senin (4/4/2022).
Rahmat menjelaskan, transaksi uang elektronik ini diperkirakan akan terus melonjak hingga akhir tahun 2022.
Ia mengatakan, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai.
Hal itu baik melalui digital banking, uang elektronik, dan QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk meminimalisasi kontak fisik dalam bertransaksi.
"Tahun ini bakal naik karena QRIS sudah di mana-mana. Tahun kemarin kami target merchant QRIS, sekarang pengguna. Sekarang semua bank juga kami minta untuk sosialisasi aplikasi mobile banking. Di situ ada aplikasi scan QRIS-nya juga," ungkapnya.
Ia menambahkan, di sisi lain bank Indonesia juga berupaya meningkatkan pola perilaku masyarakat dalam merawat dan menjaga Uang Rupiah dengan lebih baik dengan melakukan sosialisasi dan Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah.
Dari jumlah uang tidak layak edar (UTLE) yang telah dimusnahkan pada triwulan I tahun 2022 sebesar Rp 5,67 Triliun, menurun Rp 1,84 Triliun atau setara 25 % dibandingkan dengan triwulan I tahun 2021.
Sejumlah perbankan juga mengakui bahwa transaksi menggunakan mobile banking meningkat drastis.
Regional Operation Head Bank Mandiri Region VII/Jawa 2 Nur Iwan Soeyanto mengatakan, transaksi mobile banking Mandiri meningkat hingga 100 persen.
Begitu juga dengan penggunaan QRIS di mobile banking Mandiri yang juga turut mengalami lonjakan.
Dijelaskan, dengan peningkatan transaksi di mobile banking sendiri, kebutuhan uang tunai mengalami penurunan.
"Mandiri meningkat signifikan sekali penggunaan QRIS-nya. Memang ini sedang didorong, baik pemerintah maupun Mandiri. Peningkatannya ya kurang lebih 100 persen. Kalau kebutuhan uang tunai drop, 50 persenan," ungkapnya.
Kepala Kanwil BTN Jateng-DIY Roni Subagio menyebutkan, transaksi pembayaran menggunakan uang elektronik juga menunjukkan perkembangan.
Roni mengatakan, peningkatan terjadi hingga 100 persen.
"Transaksi mobile banking kami meningkat sekitar 100 persen," ujarnya. (*)
Tanggapan Pesimis Pedagang Saat Pasar Johar Akan Buka Sampai Malam Hari |
![]() |
---|
MCV Gugat Menhub Copot Reno Adi Pribadi, Dianggap Tak Bisa Ramaikan Terminal Mangkang Semarang |
![]() |
---|
Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Kejar Angka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Umum |
![]() |
---|
50 Pengemudi di Semarang Ikuti Pemilihan Abdi Yasa Teladan 2023 |
![]() |
---|
ESB dan Foodiezz Gelar Roadshow Nasional, Ajak UMKM Semarang Jadi Juara Lokal |
![]() |
---|