Berita Semarang
Tadarus Komunikasi Hadir Kembali, Pentingnya Produktif dengan Menulis di Era Pandemi
Jurusan KPI FDK UIN Walisongo Semarang mengadakan kembali Tadarus Komunikasi.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mengulang kesuksesannya di tahun kemarin, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan kembali Tadarus Komunikasi.
Selain itu kegiatan ini dilaksanakan sebagai s

lah satu upaya meningkatkan eksistensi jurusan KPI kepada masyarakat luas dan sebagai upaya dalam meningkatkan kegiatan edukasi terkait berbagai macam produktif tadarus komunikasi kepada masyarakat luas.
Alfandi selaku Ketua Jurusan KPI FDK UIN Walisongo menyampaikan membincang isu komunikasi yang dinamis menjadi hal yang penting.
Ia mengapresiasi dosen mudanya yang progresif dan mengapresiasi luar biasa pada dosen dan narasumber yang mengisi Tadarus Komunikasi.
"Selain para mahasiswa kami juga mengundang para calon mahasiswa agar bisa mendapatkan pengalaman ketika kuliah di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam," tuturnya.
Tadarus komunikasi tahun ini merupakan serangkaian acara dan diawali dengan diskusi yang dilaksanakan pada Rabu (6/4/2022) mulai pukul 9.00-11.00.
Tadarus Komunikasi berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting.
Tadarus komunikasi kali ini membahas tentang 'Produktif dengan Menulis di Era Pandemi'.
Pembahasan kali ini mengajarkan kita untuk mampu menulis walaupun itu sulit dilakukan.
Pemateri dalam diskusi pagi ini ialah Khoirul Anam yang merupakan Dosen Sampoerna University sekaligus Editor Kompas Gramedia.
Kegiatan ini diikuti oleh dosen, mahasiswa UIN Walisongo Semarang, dan juga siswa siswi dari SMA/SMK umum.
Anam juga menyampaikan menulis memang terkesan sangat merepotkan, apalagi bagi kalangan yang tidak senang dengan dunia menulis.
Tapi bagi Anam menulis ialah untuk kebahagiaan. Diskusi ini juga dibagikan ilmunya mulai dari tips menulis artikel paling simpel yakni Mau bahas apa?
"Di bagian ini kita harus memastikan sudah punya tema yang akan dibahas. Pengen pembacamu belajar apa? Di bagian ini, kita harus tahu pesan apa yang ingin kita kasih ke pembaca," terang Anam.
Anam menambahkan, terkait menulis harus mengetahui apa judul yang hendak ditulis dan judul pun harus singkat namun memikat.
Selain itu beliau juga membeberkan bahwa kesalahan penulis pemula yakni, karena tata bahasa yang sangat buruk, alurnya tidak runut, tidak memiliki take home value, membual dan sebaiknya ketika selesai menulis dibaca kembali hasilnya. (*)