Lawan Covid19
Kata Pakar soal Masih Adanya Masyarakat yang Percaya Covid-19 Adalah Konspirasi
Hanya saja masih ada yang menyangkal dengan menyebut pandemi tidaklah asli dan merupakan konspirasi.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pandemi bukan hal yang baru.
Wabah sudah terjadi sejak zaman dahulu kala.
Ada istilah: wabah setua manusia itu sendiri.
Baca juga: Tetap Waspada, Dinkes Kota Semarang Prediksi Kenaikan Covid-19 Pasca Lebaran Capai 400 - 500 Kasus
Menurut Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman, seharusnya situasi ini tidak mengherankan.
Hanya saja masih ada yang menyangkal dengan menyebut pandemi tidaklah asli dan merupakan konspirasi.
Menurut Dicky, ada beberapa yang melatarbelakangi munculnya pemahaman ini.
"Manusia modern banyak yang terganggu dengan zona nyaman.
Biasanya beraktivitas mencari uang dan sebagainya, kini terganggu karena pandemi," ungkap Dicky pada webinar, Sabtu (9/8/2022).
Menurut Dicky ini merupakan teori yang disampaikan oleh salah satu profesor di Harvard.
Â
Ketika terjadi muncul penolakan, ada mekanisme penyangkalan.
"Dia merasa bahwa ada hal yang ingin lakukan tapi tidak bisa.
Lalu diingkari dengan mekanisme penyangkalan.
Inilah yang diperkuat dengan beredar teori konspirasi dan sebagainya.
Itu terlahir dari orang menyangkal," papar Dicky lagi.
Epidemiolog Sebut Masih Ada Ancaman di Akhir Pandemi Covid-19, Sarankan Ubah Perilaku |
![]() |
---|
Hingga Rabu Pagi, Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Tersisa 2 Orang |
![]() |
---|
PPKM Dilanjutkan, Luhut: Optimalkan Work from Home |
![]() |
---|
Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Tinggal 3 Orang Bergejala Ringan |
![]() |
---|
Jokowi: PPKM Dilanjutkan sampai Covid-19 Benar-Benar Bisa Dikendalikan |
![]() |
---|