Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kaum Ibu Pun Bersyukur Toko Modern Tak Lagi Jual Produk Kinder Joy

Produk cokelat yang berisi mainan mini tersebut sudah tidak ditemukan di pasar ritel modern seperti mal, dan minimarket.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Vito
Sky NEws
Produk jajanan telur cokelat Kinder Surprise yang beredar di Inggris. Pemilik merek produk itu, Ferrero, berharap untuk meningkatkan penjualan sekitar Paskah. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Produk cokelat Kinder asal Belgia ditarik seluruhnya dari pasar ritel modern, menyusul dugaan kontaminasi bakteri Salmonella sp yang berbahaya bagi kesehatan.

Produk cokelat yang berisi mainan mini tersebut sudah tidak ditemukan di pasar ritel modern seperti mal, dan minimarket. Hal itu seperti terjadi di Purwokerto, Banyumas.

"Produk tersebut sudah ditarik sejak semalam. Katanya ada yang mau diperiksa dulu," ujar kasir Rita Mall, Dzaky Bima, kepada Tribun Jateng, Selasa (12/4).

Menurut dia, sebelumnya sempat ada pembeli yang terkecoh mengira masih ada Kinder Joy di etalase supermarket Rita Mall. Hal itu karena ada produk lokal berbentuk serupa yang dipajang di rak makanan.

Sementara itu, di satu Indomaret di Purwokerto, etalase di depan kasir yang biasanya digunakan memajang Kinder Joy sudah kosong dan digantikan produk lain.

Menurut kasir di Indomaret tersebut, Kinder Joy sudah tidak tersedia sejak dua hari lalu. "Kami sudah tidak jual Kinder Joy dua hari ini," kata Amin, kasir Indomaret itu.

Seorang ibu rumah tangga di Purwokerto, Mujianti mengaku bersyukur karena produk itu ditarik dari pasaran. "Justru alhamdulillah, karena anak suka rewel minta Kinderjoy, ada coklat dan ada mainannya sih," ucapnya.

"Kalau dipajang di etalase depan ini memang membuat anak tergoda. Eh, malah sekarang isunya ada bakteri, ya malah takut, dan buat perhatian anak," sambungnya.

Adapun, ungkapan syukur atas penarikan produk itupun banyak ditemui di jagat maya, terkait dengan keberadaan produk itu yang selalu menarik perhatian anak-anak saat diajak belanja.

Hal itu karena penempatannya yang berada di depan meja kasir, ditambah harganya yang cukup mahal untuk snack anak-anak, yakni di kisaran Rp 11.500-Rp 13.000.

Akun Aisa R Jusmar misalnya yang menyatakan, "Dan saya termasuk ibu yang bahagia atas penarikan biang heboh tiap anak diajak ke ind***** alf*****."

Tak hanya kaum ibu, akun Arif Uban Wicaksono mengatakan, "Saya pun sampai sulit untuk memberikan alibi dan penjelasan secara terperinci dan teknis sistematis, sehingga komposisi keinginan untuk menarik perhatian di dekat kasir agar lebih dibuat menjadi tidak menarik perhatian lagi, karena akan menimbulkan dampak yang kurang baik untuk situasi dan kondisi keuangan seperti sekarang ini yang mengakibatkan tidak ada kata lain selain harus beli karena rengekan si kecil, demi buah hati... kepekso tuku (terpaksa beli-Red)."

Adapun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menghentikan sementara peredaran makanan coklat merek Kinder. Masyarakat pun diimbau agar tidak membeli dan mengonsumsi produk makanan tersebut, dan BPOM sedang menguji kandungannya.

Seperti diberitakan, sejumlah negara menarik peredaran Kinder karena didua mengandung bakteri salmonella.

"Tentunya masyarakat jangan membeli dan makan dulu (Kinder Joy-Red). BPOM sedang melakukan pengujian untuk produk yang beredar di Indonesia, karena ini makanan snack anak-anak, kami kedepankan kehati-hatian," kata Kepala BPOM, Penny K Lukito, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/4).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved