Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Soekarno dan CIA: Kepercayaan Hingga Pengkhianatan untuk Hancurkan Indonesia

Siapa sangka jika CIA dulu pernah mondar-mandir di Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Soekarna.

Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Bung Karno 

Bahkan Palmer memberikan uang 200 dollar Amerika kepada Guntur untuk berbelanja.

'Saat hendak meninggalkan penginapan, ia menyodorkan uang 200 dollar AS kepada penulis. Katanya, untuk berbelanja. Ketika itu tak ada kecurigaan sedikit pun dari tim khusus Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang turut dalam rombongan."

Rombongan Soekarno pun tak menaruh curiga sama sekali kepada Palmer, karena mengenal Palmer sebagai diplomat AS sejak di Indonesia.

Saat kunjungan Soekarno pun Palmer pun sering muncul di lokasi yang didatangi oleh sang presiden.

Lalu pada tahun 1957, Palmer kembali di Indonesia sebagai Direktur American Motion Picture Association Indonesia yang berkantor di gedung United States Information Service (USIS) di sebelah Istana Negara.

Namun siapa sangka, sosok Palmer yang ramah dan baik ternyata adalah agen CIA.

"Palmer ternyata adalah salah satu agen andalan CIA untuk masalah-masalah Indonesia."

Palmer terlibat dalam pemberontakan separatis oleh PRRI di Padang.

Intelijen Indonesia mendeteksi jika ada peran CIA di pemberontakan itu.

Akan tetapi saat itu yang tertangkap adalah diplomat Kedubes AS yang bernama Hugh Tovar.

Hugh adalah kepala biro Cia di Indonesia PRRI.

Alih-alih mengambil tindakan tegas ke Palmer, Bung Karno belum mendapat bukti cukup kuat.

Sampai akhirnya Palmer berhasil tertangkap basah saat membagikan senjata kepada nak buah DI/TII Kartosuwiryo.

Dengan tegas, Bung Karno pun mengusir Palmer dari Indonesia.

2. Agen CIA wanita di tengah Istana Merdeka

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved