Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Soekarno dan CIA: Kepercayaan Hingga Pengkhianatan untuk Hancurkan Indonesia

Siapa sangka jika CIA dulu pernah mondar-mandir di Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Soekarna.

Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Bung Karno 

3. Ikut Campur CIA di perebutan kembali Irian Barat

Pasca terbongkarnya kebohongan Palmer, infiltrasi intelijen AS kepada Indonesia juga tak sepenuhnya berhenti.

Saat Indonesia akan merebut Irian Barat dari Belanda, CIA kembali ikut campur.

CIA menyewa seorang ahli penerbang dan pengebom B-26 berkebangsaan AS bernama Allen Lawrence Pope untuk menjatuhkan bom di Ambon.

Dimana Ambon saat itu menjadi wilayah penyangga sebelum armada RI menyerang pertahanan Belanda di wilayah Irian Barat.

Mengetahui hal itu, amarah Bung karno memuncak.

Pada 19 Desember 1961, Bung Karno lantas mengumandangkan Trikora untuk pembebasan Irian Barat dari kolonialisme Belanda.

Bung Karno langsung memimpin rapat dengan rakyat Indonesia dan mengajak bangsa Indonesia menggagalkan pembentukan negara Papua.

Saat itu kekuatan Angkatan Perang RI, termasuk Kepolisian Negara RI, yang terkuat di antara negara-negara Asia, kecuali China.

AURI (sebelum menjadi TNI AU) waktu itu dilengkapi beberapa skuadron jet tempur Mig-15, Mig-17, Mig-19, dan Mig-21 yang berpeluru kendali.

Skuadron pengebom terdiri dari pesawat-pesawat Ilyushin-28 dan pengebom jarak jauh TU-16 dengan berpeluru kendali.

Juga skuadron pesawat angkut Antonov dan sebagainya.

Pesawat Pope pun berhasil ditembak jatuh dan Pope ditangkap oleh TNI di Ambon.

Ia dijatuhi hykuman mati, namun sebelum dieksekusi, istri Pope datang ke Indonesia untuk memohon ampunan bagi sang suami.

Bung Karno yang tak tega melihat tangisan wanita khirnya memberikan grasi dan pengampunan kepada Pope. Namun, Bung Karno memberi syarat. Pope harus menghilang dari muka umum di AS tanpa publikasi sama sekali.

4. Tetap Waspada

Kini meskipun sudah puluhan tahun berlalu, masih ada pertanyaan tentang keberadaan CIA di Indonesia?

Apakah masih ada agen-agen CIA atau negara lain yang beroperasi di Indonesia?

Secara logika tentunya masih ada.

Apalagi menghadapi pertemuan G20 di Bali dan kemudian Pilpres 2024.

Menurut Guntur, tak tertutup kemungkinan hingga kini masih berkeliaran intelijen-intelijen asing dan bahkan juga orang-orang Indonesia yang dibayar untuk memata-matai dan membuat kisruh di Tanah Air untuk kepentingan negara-negara asing.

Di sinilah perlunya kewaspadaan yang tinggi dari seluruh komunitas intelijen Indonesia agar setiap hal yang bisa membahayakan eksistensi NKRI bisa ditangkal secara dini dan tak kebobolan seperti saat Perang Dingin.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.id dengan link https://www.kompas.id/baca/artikel-opini/2022/04/05/soekarno-dan-cia

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved