Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Nenek N Terpaksa Jadi PSK di Usia 64 Tahun, Coba Bersaing Dengan yang Muda dengan Cara Banting Harga

Nenek N, warga Probolinggo, Jawa Timur, ini menyadari usianya sudah tidak muda lagi, dan menarik untuk para laki-laki hidung belang

Editor: muslimah
dokumentasi Polres Tasikmalaya Kota
Ilustrasi --- Perempuan tua, N, berusia 64 tahun terpaksa menjalani pekerjaan sebagai pekerja seks komersial (PKS). Pasang tarif murah agar laku. 

TRIBUNJATENG.COM - Usia sudah memasuki 64 tahun. Namun nenek N di masa-masa tuanya itu justru terpaksa menjalani pekerjaan sebagai pekerja seks komersial (PKS).

Alasannya untuk makan dan kebutuhan sehari-hari.

Nenek N, warga Probolinggo, Jawa Timur, ini menyadari usianya sudah tidak muda lagi, dan menarik untuk para laki-laki hidung belang.

Himpitan ekonomi membuatnya terpaksa melangkah ke jalan yang salah.

Baca juga: Yoyok Sukawi Bocorkan Kriteria Calon Pemain Lokal Incaran PSIS Semarang, Sudah Terbukti

Baca juga: Viral Persiapan Lebaran Uang Kertas Dicuci dan Disetrika Agar Tampak Baru, BI Beri Saran

Dia berjuang mendapatkan rupiah dari para laki-laki nakal yang memakai jasanya.

Nenek N ini bersaing dengan belasan perempuan muda yang usianya masih 20 tahunan.

Kisahnya terungkap setelah Nenek N ini ikut terjaring razia penyakit masyarakat.

Bagaimana cara N yang usianya sudah 64 tahun bisa menggaet laki-laki yang hendak berkencan dengannya?

Ketika ditanya petugas Satpol PP yang merazianya, keluar jawaban yang menyesakkan hati, sedih, dan kasihan.

Nenek N terpaksa menjalani pekerjaan sebagai PSK demi untuk bertahan hidup.

Untuk mendapatkan laki-laki yang mau memberinya uang setelah berkencan, dia memasang tarif murah, Rp 30.000.

Pegakuan Kepada Satpol PP

Kepada petugas ia kemudian memberikan pengakuan mengejutkan itu. Berikut ini ceritanya.

Awalnya Satpol PP Kota Probolinggo melakukan operasi penyakit masyarakat (pekat) di beberapa lokasi saat bulan Ramadan.

Nah, dalam kegiatan itu, Satpol PP Kota Probolinggo mengamankan sejumlah PSK dan pemuda yang tengah asyik pesta miras.

Mirisnya, dari 9 PSK yang diamankan, salah satu ada yang berusia 64 tahun. Dia adalah N.

N mengaku baru 1,5 bulan menjadi PSK.

Ia terpaksa terjun di dunia itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sebab, dia berstatus seorang janda.

Saat petugas menggelar operasi pekat, para PSK masih berjajar di dekat rel kereta api menunggu pria hidung belang datang.

"Saya memasang tarif Rp 30 ribu. Saya melakukan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," bebernya.

Kepala Satpol PP Kota Probolinggo, Aman Suryaman mengatakan, pihaknya menyasar enam lokasi dalam operasi pekat kali ini.

Keenam lokasi itu di antaranya, sekitaran rel kereta api kelurahan Mangunharjo dan rel kereta api kelurahan Kebonsari Wetan, pintu air Kelurahan Wiroborang, dan Stadion Bayuangga.

Petugas Satpol PP Kota Probolinggo mengamankan sembilan PSK yang sedang mangkal dan enam pemuda pesta miras.

"Razia yang kami gelar tujuannya agar di bulan ramadhan ini, Kota Probolinggo tertib penyakit masyarakat," katanya dikonfirmasi, Senin (11/4/2022).

"Rupanya masih saja ditemui praktik prostitusi di bulan Ramadan," sambung dia.

Usai diamankan, belasan pelanggar itu, dibawa ke kantor Satpol PP setempat untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.

Di samping itu, bagi pemuda yang berpesta miras, orang tuanya diminta untuk menjemput sekaligus membawa kartu keluarga (KK).

"Kegiatan ini akan terus kami lakukan selama bulan suci Ramadan. Ini dilakukan sebagai upaya penegakan Perda No 6 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat," paparnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved