Liga 1
Benyamin VB Bingung, Disuruh Bayar Rp 25 Juta, Komdis Anggap Pelatih Kiper Persebaya Ini Bersalah
Dalam hasil sidang 12 April 2022, pelatih kiper Persebaya Surabaya, Benyamin van Breukelen, dinyatakan bersalah oleh Komdis PSSI.
TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Pelatih kiper Persebaya Surabaya, Benyamin van Breukelen diputuskan mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI seusai melakukan protes keras dengan kata-kata tidak pantas terhadap wasit.
Komdis PSSI kembali mengeluarkan keputusan seusai pekan terakhir Liga 1 musim 2021-2022.
Dalam hasil sidang 12 April 2022, pelatih kiper Persebaya, Benyamin van Breukelen, dinyatakan bersalah oleh Komdis PSSI.
Baca juga: Persebaya Surabaya Rasa Negeri Samba Masih Tetap Ada, Komposisi Pemain Asing Sudah Lengkap
Baca juga: SOSOK Weslen Junior, Striker Asing Baru Persebaya Surabaya, Ini Profilnya
Baca juga: PSIS Semarang Bisa Preteli Skuad Persebaya, Setelah Marukawa Dua Pemain Ini Dirumorkan Akan Berlabuh
Baca juga: Gerak Cepat! Persebaya Surabaya Boyong Empat Pemain Asing, Ada Seniornya Marukawa dan Bruno Moreira
Benyamin van Breukelen dianggap melakukan protes keras dengan kata-kata kasar terhadap perangkat pertandingan saat Persebaya Surabaya melawan Borneo FC.
Dirinya mendapatkan denda Rp 25 juta atas tindakannya tersebut.
"Jenis pelanggaran melakukan protes keras dengan mengeluarkan kata-kata tidak pantas terhadap perangkat pertandingan."
"Denda Rp 25 juta," tulis PSSI seperti dikutip dari BolaSport.com, Sabtu (16/4/2022).
Saat dikonfirmasi, Benny menyebut lupa pelanggaran yang disangkakan Komdis itu terjadi di pertandingan apa.
"Saya tidak tahu saya didenda waktu pertandingan yang mana."
"Ini tidak ada pemberitahuan kepada yang dianggap bersalah."
"Tahu-tahu main denda saja," terang Benny.
Namun, ia menegaskan bahwa kajadian itu terjadi secara spontan sebagai reaksi atas keputusan wasit yang kurang tepat.
Benny bahkan tidak menyangkal bahwa sepanjang kompetisi banyak keputusan wasit yang kurang pas.
"Yang memimpin merugikan tim kami kok lucu, tidak pernah kami tahu hukuman apa yang mereka terima," jelas Benny.
"Yang selalu dihukum ofisial di pinggir lapangan."