Puasa Ramadhan 1443
Kisah Pendeta di Banyumas Mualaf, Hidayah Itu Didapat Sepersekian Detik Jelang Istri Bersyahadat
Saat ditemui di kediamannya di Desa Sudagaran, Banyumas, Hengki Pradono ditemani istrinya Rumiyati menceritakan kisahnya bagaimana mengenal Islam
Penulis: Imah Masitoh | Editor: muslimah
Saat detik-detik istrinya akan mengucapkan syahadat, ia sangat ingin berbisik kepada tokoh agama yang akan mengislamkan istrinya itu untuk menyampaikan dirinya juga ingin mengucapkan dua kalimat syahadat.
“Kaki saya kaya dipaksa untuk menuju Abah Syaebani. Seorang yang tadinya sombong, takut kehilangan harga diri karena seorang Pendeta.
Dengan hitungan sepersekian detik sebelum acara, Allah langsung kasih hidayah, saya langSung datangi Abah dan berbisik saya juga mau dituntun,” ungkapnya.
Hingga akhirnya ia mengucapkan dua kalimat syahadat bersamaan dengan istrinya di hari yang sama.
Dari kejadian yang dialaminya ini, ia berfikir ini adalah sebuah bukti bahwa hidup dan mati seseorang, Allah yang mengatur dan kekuatan doa benar adanya.
Karena ketika temannya mendengar istrinya akan masuk Islam, teman-temannya juga turut menyarankan agar ia mengikuti istrinya. Namun dengan tegas ia katakan tidak untuk masuk Islam.
“Allah bisa merubah kemustahilan. Saat teman saya menyuruh saya untuk masuk Islam saya katakan tegas tidak. Namun detik itu saya tidak bisa berkata tidak, Allah memberikan hidayahnya kepada saya detik itu juga,” tuturnya.
Pada Senin (4/4/2022) ia mengikuti prosesi pengislaman dirinya secara resmi dengan mendaftar ke KUA Kecamatan Banyumas dan saat ini masih proses pergantian identitas pada KTP nya.
Setelah masuk Islam ia berkeinginan untuk menjadi orang yang bermanfaat secara lahir dan batin, dunia dan akhirat.
Ia juga ingin mensyiarkan dan menyampaikan sesuatu yang tepat mengenai agama Islam.
Karena masih banyak orang yang melihat Islam adalah agama yang mencekam dan menakutkan.
Menurutnya Islam merupakan agama yang penuh cinta kasih dan damai.

“Doa saya semoga diberi umur panjang, bermanfaat bagi orang lain. Kalau dulu saya sebagai seorang Nasrani menjadi seorang Pendeta yang menyebarkan agama dulu, ketika saya memutuskan menjadi seorang mualaf saya juga mempunyai kewajiban untuk mensyiarkan dan menyampaikan sesuatu yang tepat mengenai agama Islam,” tambahnya.
Ia juga bersyukur di bulan Ramadhan ini menjadikan bulan yang menjadi sejarah besar bagi hidupnya dengan sebuah hidayah yang didapatkannya.
Dan kewajibannya menjadi seorang Muslim untuk menunaikan rukun islam yang ke tiga yakni puasa sudah mulai ia jalankan.