Happy Ramadhan
Jasa Penukaran Uang Mulai Muncul di Jalan Protokol di Kota Semarang
Jalan Pahlawan Kota Semarang dipadati para pembagi takjil. Bagi-vangi tekjil tersebut mengundang perhatian pengguna jalan.
Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jalan Pahlawan Kota Semarang dipadati para pembagi takjil.
Bagi-vangi tekjil tersebut mengundang perhatian pengguna jalan.
Hal itu membuat sepanjang Jalan Pahlawan dipenuhi masyarakat.
Di tengah kepadatan lalu lintas dan aksi bagi-bagi takjil, seorang wanita hanya berdiri di tepian jalan.
Seolah ia tak menggubris banyaknya aktivitas bagi-bagi takjil jelang waktu berbuka puasa.
Sembari membawa sejumlah lembaran uang, wanita tersebut fokus menunggu pengguna jalan.
Tak hanya pecahan Rp 10 ribu, di tangannya juga dipampang pecahan Rp 5 ribu hingga Rp 2 ribu.
Ia adalah Hartini (40) warga Semarang Tengah, yang sengaja menawarkan jasa penukaran uang.
Hartini tak sendiri, sepanjang Jalan Pahlawan terdapat beberapa orang yang menawarkan jasa serupa.
Tak begitu lama menunggu, beberapa pengguna jalan menghampiri Hartini untuk menukarkan uang.
"Pecahan Rp 10 ribu saja mbak, saya butuh 30 lembar," kata pengguna jalan yang menghampiri Hartini.
Lantaran pecahan uang yang ia bawa kurang, secepat cepat kilat Hartini mengeluarkan pecahan uang yang ia bawa di tasnya.
"Ada pak sebentar, saya ambilkan," kata Hartini sembari mengeluarkan uang di tas kecil yang ia bawa, Sabtu (16/4) sore.
Setidaknya 5 pengguna jalan yang menghampiri Hartini Hinga jelang waktu berbuka.
Beberapa hendak menukarkan uang dengan pecahan beragam, untuk dibawa pulang ataupun diberikan ke sanak saudara nantinya.
Di sela-sela ia menunggu pengguna jalan, Hartini mengaku, baru dua hari ia menawarkan jasa penukaran uang di Jalan Pahlawan.
"Sebenarnya terlalu awal, biasanya saya di sini dua pekan jelang Hari Raya Idul Fitri," ucapnya.
Ia mengaku, modal awal yang ia siapkan Rp 3 juta untuk memulai jasa penukaran uang.
"Dua hari ini lumayan, sudah beberapa orang yang menukarkan uang ke saya," jelas Hartini sembari menunggu pengguna jalan.
Wanita ramah tersebut mengatakan, tak mengambil untung banyak dari jasa yang ia tawarkan.
"Paling 10 persen untunya, kalau sehari bisa habis Rp 2 juta ya saya dapat Rp 200 ribu," jelasnya.
Dilanjutkannya, di Jalan Pahlawan belum begitu ramai yang menawarkan jasa penukaran uang.
"Mungkin karena saya terlalu awal jadi bekuk begitu ramai, kalau mendekati lebaran bisa puluhan orang ada di sini. Saya juga baru beberapa tahun ini membuka jasa penukaran uang," paparnya.
Terpisah, Slamet Riyadi yang membuka jasa serupa tepat di depan gedung DPRD Provinsi Jateng, menjelang, penjual jasa penukaran uang belum begitu merebak.
"Namun sudah mulai ada di beberapa jalan protokol di Kota Semarang, saya sendiri akan tetap membuka jasa penukaran uang sampai H-4 lebaran nanti," imbuhnya
Slamet menambahkan, laba yang ia peroleh dari penukaran uang terbilang lumayan.
"Bisa jutaan kalau laba, namun tetap modal yang berbicara, kalau modal besar pastinya untungnya besar," tambahnya sembari tertawa.