Crazy Rich Grobogan
Joko Suranto Nangis Bangun Jalan Grobogan, Teringat Almarhum Bapak Susah Payah Lewat Jalan Rusak
Tangisan tersebut dikarenakan dirinya teringat kepada perjuangan orang tuanya saat melintasi jalan yang kondisinya parah.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Joko Suranto, Crazy Rich asal Gorbogan yang menggelontorkan dana sebesar Rp 2,8 Miliar untuk memperbaiki jalan di desa asalnya sepanjang 1,8 km.
Namun, sebelum pembangunan jalan tersebut terselip cerita.
Sang kakak, Suharnanik menceritakan hal tersebut saat di rumahnya, Jetis, Karangrayung, Grobogan, Minggu (17/4/2022).
Joko Suratno sempat menangis sebelum membangun jalan sepanjang 1,8km.
Tangisan tersebut dikarenakan dirinya teringat kepada perjuangan orang tuanya saat melintasi jalan yang kondisinya parah.
Baca juga: Joko Suranto Tidak Nyaman Dijuluki Crazy Rich Grobogan, Bangun 30 Masjid, Perbaiki Jalan 1,8 Km
"Kalau bapak masih ada, pasti senang ya mba melihat jalannya yang sudah dibangun," kata Suharnanik dengan mata yang berkaca-kaca.
Ia juga melanjutkan ceritanya bahwa adiknya Joko Suranto taat kepada kedua orang tuanya.
"Keinginan orang tua sudah diturutin semua, bahkan menaikan haji satu keluarga dua kali," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan Viral di media sosial, aksi Crazy Rich asal Kabupaten Grobogan membuat banyak orang salut.
Sebab, crazy rich bernama Joko Suranto membangun jalan Jetis, Kecamatan Karangayung dengan dana pribadi miliknya.
Pembangunan tersebut dikarenakan kondisi jalan di tanah kelahiran Joko Suranto memprihatinkan.
Kepala Desa Jetis, Suharnanik saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (16/4/2022) mengatakan bahwa kerusakan jalan tersebut terbilang parah sejak 20 tahun lalu.
"Jalannya sudah berlubang di mana-mana, kalau musim panas debu pasirnya berhamburan kalau pas hujan licin juga ada genangan," katanya yang juga sebagai Kakak dari Joko Suranto.
Pihaknya telah meminta bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Grobogan. Namun tidak pernah ada tanggapan.
"Tiap tahun, selalu kami ajukan musrembangcam. Itu sudah lama sudah dua puluh tahun terus berjuang tapi tidak ada tindak lanjut," katanya.
(rad)