Ramadhan 2022
TADARUS KH. Mahlail Syakur Sf : Menjauhi Penggunaan Gadget Sia-sia
HAMPIR tak bisa dimungkiri tiap orangtua mendambakan anak-anak mereka menjadi anak yang saleh atau salehah.
Oleh KH. Mahlail Syakur Sf.
Ketua LTN PWNU Jawa Tengah
HAMPIR tak bisa dimungkiri tiap orangtua mendambakan anak-anak mereka menjadi anak yang saleh atau salehah.
Hal ini menjadi tujuan umum setiap orangtua manakala menyambut kelahiran anak mereka.
Berbagai cara dilakukan dalam rangka berusaha menjadikan anak agar kelak menjadi anak yang saleh/salehah, berbakti kepada orangtua, dan berguna bagi nusa dan bangsa.
Upaya yang dilakukan dimulai sejak dalam kandungan seperti ngapati (do’a empat bulan kehamilan), mitoni (do’a tujuh bulan kehamilan), adzan, selamatan kelahiran, hingga pemberian nama dan ‘aqiqah, dan sebagainya.
Dambaan setiap orangtua adalah terciptanya suasana bahagia dan relijius dalam keluarga yang senantiasa menghambakan diri kepada Allah sebagaimana dilukiskan dalam Alquran "Cahaya itu ada) di rumah-rumah yang telah Allah perintahkan untuk dimuliakan dan disebut di dalamnya nama-Nya. Di dalamnya senantiasa bertasbih 520) kepada-Nya pada waktu pagi dan petang” (QS. an-Nur ayat 36). Mereka yang didambakan diharapkan menjadi generasi qur`ani kelak.
Generasi qur`ani adalah suatu generasi yang menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup mereka, meyakini kebenarannya, membaca dan memamahinya dengan benar dan baik, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan mereka.
Generasi itulah yang menjadi idaman bagi umat Islam kapan dan di mana pun mereka hidup dan berada. Kecuali itu generasi qur`ani memiliki pengetahuan luas, berpikir, dan berperilaku luhur sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Alquran.
Generasi qur`ani adalah mereka yang berwawasan luas dan memiliki optimisme yang tinggi dalam menyongsong masa depan bahkan untuk kehidupan akherat kelak.
Singkatnya, generasi qur`ani adalah mereka yang mampu sekaligus mau memadukan dzikir (hati) dan pikir (akal) atau rasa dan rasio sebagaimana diisyaratkan dalam surat Ali ‘Imran ayat 191 “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allâh sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi …”.
Secara garis besar (QS. al-‘Ashr ayat 2-3), indikator generasi qur`ani adalah:
a. Beriman;
b. Beramal saleh; rajin beribadah dan berkontribusi pada masyarakat,
c.Berakhlaq mulia, seperti bersikap sopan-santun, tidak sombong, dan menghindari perilaku buruk, ujaran kebencian, dan penyakit hati.
Secara simbolik generasi qur`ani diisyaratkan dalam Alquran dengan beberapa sebutan, seperti ulul albab (QS. Ali ‘Imran ayat 190) dan ‘ibadur Rahman (QS. al-Furqan ayat 63).