Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Perbaikan Jembatan Juwana Pati Bakal Timbulkan Kemacetan, Bupati Haryanto Request Ini

Perbaikan Jembatan Juwana ini merupakan bagian dari proyek penggantian dan atau penduplikasian 37 jembatan oleh Kementerian PUPR.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
Pengendara melintas di Jembatan Juwana Kabupaten Pati baru-baru ini. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Jembatan Juwana, Kabupaten Pati akan mulai dibongkar untuk dibangun kembali pada Mei 2022 ini.

Perbaikan Jembatan Juwana ini merupakan bagian dari proyek penggantian dan atau penduplikasian 37 jembatan Callender Hamilton (CH) se-Pulau Jawa oleh Kementerian PUPR.

Baca juga:  Kejar Target Vaksinasi Lansia, Bupati Pati Haryanto Kerahkan Relawan PMI

Baca juga: Cara Memperbarui e-KTP Rusak di Pati Secara Online, Ini Syaratnya

Baca juga: Mantan Kades di Pati Tega Bacok Mantan Istrinya karena Ajakan Rujuk Ditolak

Baca juga: Warga Desa Triguno Pati Temukan Bayi Baru Lahir, Dibiarkan Tergeletak di Depan Kandang Ternak

Terkait hal ini, Bupati Pati Haryanto menggelar rapat koordinasi dengan penyedia jasa, pejabat pembuat komitmen (ppkom), kepolisian, dinas perhubungan, dan beberapa unsur terkait lain.

Rapat ini dilangsungkan di Ruang Joyokusumo Setda Kabupaten Pati, Selasa (19/4/2022).

"Ini koordinasi pertama."

"Perlu dilakukan karena pembangunan, pembongkaran Jembatan Juwana ternyata (jadwalnya) maju setelah Lebaran, yaitu Mei 2022."

"Perlu dibahas agar tidak terjadi kemacetan panjang saat pembangunan jembatan itu," kata Haryanto kepada Tribunjateng.com, Selasa (19/4/2022).

Menurut Haryanto, antisipasi kemacetan perlu dilakukan sedini mungkin.

Sebab, Jembatan Juwana yang berada di Jalur Pantura merupakan jalur ekonomi utama.

Terlebih, proyek pembangunan jembatan ini bersamaan dengan pembangunan ruas jalan nasional antara Juwana sampai Batangan sepanjang sekira 1,3 kilometer.

"Pekan ini akan diadakan simulasi, rekayasa (lalu-lintas) agar diketahui titik kemacetan yang paling crowded itu di mana."

"Karena Jembatan Juwana ini adalah jalur ekonomi, jalur Pantura."

"Kemudian ada alternatif di sebelah selatan, namun belum memadai karena tidak bisa dipakai dua lajur, kecuali mobil kecil," kata dia.

Menurut Haryanto, hasil kajian dari simulasi itu nantinya akan jadi pedoman untuk penerapan rekayasa lalu lintas selama dilakukannya perbaikan jembatan dalam kurun waktu delapan bulan.

"Ini juga untuk meminimalisir (risiko) rusaknya jalur alternatif."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved