Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kemenkeu Masih Mengkaji Kenaikan Harga Pertalite dan Elpiji 3 Kg

Rencana kenaikan harga komoditas itu mengingat terjadinya lonjakan harga minyak mentah dunia yang akan mempengaruhi anggaran subsidi energi

Editor: Vito
KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, pihaknya masih terus melakukan pengkajian terkait dengan rencana kenaikan harga BBM Pertalite dan elpiji 3 kg.

Hal itu terutama terkait dengan dampak perang Rusia dan Ukraina yang turut meningkatkan harga komoditas di pasar internasional, dan inflasi di sejumlah negara.

Rencana kenaikan harga komoditas itu mengingat terjadinya lonjakan harga minyak mentah dunia yang akan mempengaruhi anggaran subsidi energi yang diberikan kepada masyarakat.

Melansir publikasi Kementerian ESDM, rata-rata ICP minyak mentah Indonesia pada Maret 2022 menembus angka 113,50 dollar AS per barel. Padahal, dalam asumsi APBN saat ini harga ICP sebesar 63 dollar AS per barel.

“Kehati-hatian juga harus diperhitungkan, karena kalau terjadi peningkatan harga komoditas maka subsidi juga akan meningkat. Tentu kami harus mencari balance yang paling pas berapa besar yang harus kami lakukan,” katanya, dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu (20/4).

Meski demikian, Suahasil belum bisa memastikan kapan proses pengkajian wacana kenaikan Pertalite dan elpiji 3 kg rampung.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal akan ada lagi kenaikan BBM Pertalite dan elpiji 3 kg pada tahun ini.

“Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, Premium belum, gas yang 3 kg itu (ada kenaikan-Red) bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya-Red) dilakukan oleh pemerintah,” jelasnya.

Menurut dia, sejak 2007 harga elpiji 3 kg tidak pernah ada perubahan, sehingga pemerintah memutuskan untuk menaikkannya, namun tetap disubsidi.

“Iya, semua akan naik, enggak ada yang enggak akan naik. Jadi bertahap kami lakukan. Ada yang disubsidi yang tadi untuk rakyat kecil. Tapi seperti gas 3 kg ini dari 2007 tidak pernah naik, jadi tidak adil juga,” ucapnya. (Kontan.co.id/Siti Masitoh)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved