Fokus
Fokus: Berburu Pahala Lailatul Qadar
Mendengar perbincangan di warungnya ini, Mbah Man pun bergumam. "Tumben kalian berhati malaikat, baru dapat ilmu dari mana?" tanya Mbah Man. Mendengar
Penulis: Catur waskito Edy | Editor: m nur huda
Tajuk Ditulis Oleh Wartawan Tribun Jateng, Catur Waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM - TAK terasa Bulan Ramadan telah memasuki hari kedua puluh dan kita lalui lebih dari separuhnya, sekarang kita memasuki 10 hari akhir bulan penuh berkah ini. "Kebanyakan orang umumnya semangat di awal puasa, namun semakin bertambah hari semangat itu pun mulai meredup. Bahkan di penghujung ramadan semangat beribadah umumnya berganti dengan semangat menyambut hari raya," ujar Fulan.
"Tak jarang semangat mencari pahala salat tarawih pun tak sempat karena membuat atau belanja kue Lebaran. Waktu membaca Alquran pun tergantikan dengan membeli dan memilih baju baru seharian. Tidak sadar terjebak dalam hiruk pikuk dengan kesibukan persiapan menyambut hari raya yang berlebihan," tambah Rojul.
Mendengar perbincangan di warungnya ini, Mbah Man pun bergumam. "Tumben kalian berhati malaikat, baru dapat ilmu dari mana?" tanya Mbah Man. Mendengar pertanyaan itu, mereka berdua hanya tertawa gembira.
Padahal, kata Mbah Man puncak kemuliaan Ramadan justru dalam salah satu hari pada 10 malam akhir Ramadan itu. "Kemuliaan itu hanya terjadi pada satu malam dalam setahun. Malam penuh kemuliaan ini termasuk salah satu keutamaan Allah yang dikhususkan untuk umatnya. Seperti hadits yang diriwayatkan Ali bin Urwah , ada empat orang Bani Isroil beribadah kepada Allah 80 tahun tidak pernah melanggar pada Allah sekejap matapun. Namun ada pahala yang Allah turunkan yang lebih baik dari pada demikian itu yaitu pahala Lailatul Qodar," jelas Mbah Man yang menyadur hadist Riwayat Abi Hatim).
Selain turunnya Lailatul Qodar sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah waktu untuk Itikaf. Itikaf adalah berdiam diri di dalam Masjid, dengan merenung, ta’arub/taqarrub (mendekat), beribadah, berzikir dan mohon ampunan kepada Allah.
Salah satu ketentuan ibadah iktikaf adalah tidak keluar dari masjid atau masuk rumah kecuali hanya untuk keperluan buang hajat. Juga tidak boleh masuk rumah menjimak istri selama melaksanakan itikaf.
Dari ‘Aisah, bercerita pernah bertanya,”Wahai Rasulallah sudikah kiranya engkau mengajari saya bila saya menjumpai malam Lailatul Qodar doa apa yang saya ucapkan waktu itu?” Nabi menjawab, berdoalah: Allohumma Innaka 'Afuuan Karim tukibbul afwa fakfua nni (Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan Maha Mulya, Engkau senang terhadap orang yang minta pengampunan, maka ampunilah saya) [Hadist Sunan Termizi No. 3513 Abwabul Da’awat].
Maka mumpung Anda atau kita masih ada umur dan kesempatan, maka berburulah pahala malam qodar atau Lailatul Qodar tersebut sebelum ajalmu tiba. Karena Kita tidak tahu apakah tahun depan masih bisa menjumpainya. Maka sambil mencari pahala Lailatul Qodar kita berdoa untuk diberi umur panjang yang barokah dan bisa menjumpai malam Lailatul Qodar tahun depan lagi. Amiin! Semoga! (*)