Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pria Gondrong Koar-koar Bakal Patahkan Leher Menantu Presiden Jokowi si Bobby Nasution

Pria berambut gondrong dan berkacamata menyebut dirinya bakal mematahkan leher menantu Presiden Joko Widodo yaitu Bobby Nasution.

istimewa
Seorang pria gondrong yang koar-koar bakal mematahkan leher Bobby Nasution. 

Pria berambut gondrong dan berkacamata menyebut dirinya bakal mematahkan leher menantu Presiden Joko Widodo yaitu Bobby Nasution.

TRIBUNJATENG.COM - Belum diketahui siapa identitas pria dalam video yang berani mematahkan leher Bobby Nasution.

Kejadian itu menjadi viral ketika videonya beredar di medsos.

Latarbelakang ancaman patahkan leher Bobby Nasution bermula dari cek-cok soal e-parkir.

Si pria gondrong itu menolak membayar parkir dengan e-toll.

Dia maunya membayar parkir secara tunai.

Video itu diduga terjadi di Medan, Sumatera Utara dan menjadi viral di media sosial, Minggu (24/4/2022). 

Dilansir kompas.com, terlihat cekcok antara pria tersebut dengan seseorang tukang parkir yang merekam video tersebut. 

"Ini yang nyuruh Pak Bobby," kata tukang parkir dalam video.

"Ya kau panggil pak Bobby kemari, biar kupatahkan batang leher pak Bobby itu sekalian," ancam pria tersebut.

Di sisi lain, Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan Nikmal Fauzi Lubis membenarkan adanya kejadian yang viral di media sosial tersebut.

Menurut Nikmal kejadian tersebut terjadi di pinggir Jalan Rahmadsyah, Kota Medan sekitar pukul 15.30 WIB pada Sabtu 23 April 2022.

Nikmal menjelaskan kronologi awalnya adalah pria dalam video itu menolak untuk membayar e-parking secara cashless atau tidak menggunakan uang tunai.

"Jadi si petugas parkir menerangkan kepada pengemudi agar membayar parkirnya dengan tidak menggunakan uang tunai, nah si pengemudi sepertinya merasa keberatan," kata Nikmal.

Petugas parkir tetap berusaha menyarankan pengemudi mobil untuk membayar menggunakan e-tol, namun si pengemudi tetap menolaknya.

Ancam petugas parkir Setelah menolak melakukan pembayaran, kemudian pengemudi mengancam akan mematahkan leher Wali Kota Medan Bobby Nasution dan petugas parkir yang bertugas saat itu.

Malamnya petugas Dishub Kota Medan melaporkan kejadian tersebut Polsek Medan Kota.

Nikmal mengatakan, hingga saat ini kasus tersebut sedang tahap pengembangan di Polsek Medan Kota.

"Mungkin berdasarkan ini, dari hasil pantauan kita diduga dia bukan berasal dari Sumatera Utara dari logat bahasanya dan pelat kendaraannya," ujarnya.

Pihaknya menyayangkan adanya kejadian tersebut.

Menurutnya tidak patut jika seseorang melakukan penolakan dengan cara memaki apalagi sampai mengancam.

"Pendapat kita, perkataan seperti itu memang sangat disesalkan, karena kita sebagai orang ketimuran seharusnya bisa jangan sampai memaki apalagi mengarah ke pengancaman seperti itu," jelasnya.

Nikmal menjelaskan bahwa Kota Medan sudah memberlakukan e-parkiring di beberapa ruas jalan dengan menerapkan sistem cashless sejak 2021.

"E-parking itu mulai dari tahun 2021. Tapi hanya dalam batas beberapa ruas jalan dan ini terus kita kembangkan," ucapnya.

Pembayaran parkir dapat dilakukan dengan melalui beberapa aplikasi seperti OVO, Wallet, Dana, dan sebagainya, serta di-support juga dengan e-tol sama Brizzi.

Kelas parkir ruas jalan di Kota Medan dibagi menjadi dua, yakni Kelas 1 dan Kelas 2.

Perbedaan ini tergantung tingkat strategisnya letak jalan tersebut.

"Jadi kenapa kita buat dia (ruas jalan) kelas 1 lebih mahal dibandingkan dengan kelas 2 itu salah satu faktor indikatornya biar masyarakat jangan parkir di kelas 1 itu. Jadi tidak menimbulkan kemacetan ataupun kesemrawutan," ujarnya.

Berikut ini adalah tarif e-parkiring ruas jalan klasifikasi Kelas 1 dan 2 di Kota Medan:

Kelas 1 Roda 4: Rp 3.000 Roda 2: Rp 2.000

Kelas 2 Roda 4: Rp 2.000 Roda 2: Rp 1.000

Tarif parkir tersebut bersifat flat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved