Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Fokus

Fokus: Inilah Momentum yang Ditunggu

Mudik merupakan tradisi bagi penduduk Indonesia saat Idul Fitri. Momentum ini paling ditunggu oleh para sanak saudara untuk dapat berkumpul bersama, b

Penulis: m nur huda | Editor: m nur huda
Grafis:Tribunjateng/Dok
Tajuk Ditulis Oleh Jurnalis Tribun Jateng, M Nur Huda 

Tajuk Ditulis Oleh Jurnalis Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNJATENG.COM - Lebaran 2022 tinggal menghitung hari. Momentum mudik yang biasanya penuh dengan cerita akan segera dijalani. Seiring kasus covid-19 di Tanah Air yang terus melandai, pelarangan mudik dalam dua tahun ini telah ditiadakan.

Namun, adanya pelarangan mudik sebelum-sebelumnya diprediksi membuat arus mudik tahun ini membludak. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, sebanyak 85 juta akan mudik tahun ini. Sedangkan 23,5 juta orang di antaranya mudik ke Jawa Tengah. Puncak arus mudik diprediksi 28 April sampai 1 Mei, sedangkan arus balik 6 Mei hingga 8 Mei.

Pemudik yang akan menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat diprediksi mencapai 40 juta orang. Transportasi umum darat mencapai 26 juta dan udara 8 juta. Untuk moda kereta api diprediksi 8 juta orang dan 1,1 juta orang akan melalui transportasi laut. Pemerintah juga menyiapkan 57.000 unit bus, 205 kapal, 327 unit pesawat serta kapal navigasi.

Pemerintah telah mengimbau pada masyarakat untuk mudik lebih awal guna menghindari kemacetan.

Direktur Utama Jasamarga Semarang-Batang Prajudi mengatakan 70 persen dari 85 juta pemudik akan menuju Pulau Jawa. Maka itu, ia memproyeksi terjadi antrean di Gerbang Tol Kalikangkung.

Untuk mengantisipasi lonjakan itu, pemerintah telah menyiapkan skenario pemberlakuan satu arah atau One Way dari barat yang akan masuk ke Semarang dan aturan ganjil genap pelat nomor kendaraan yang diizinkan melintas di tol. Pemberlakuan dimulai pada 28 April hingga 1 Mei 2022. Kemudian, untuk arus balik berlaku mulai 6 hingga 9 Mei 2022.

Pakar Transportasi Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno menyarankan, untuk mengantisipasi kemacetan, petugas kepolisian maupun dinas perhubungan di lapangan untuk memecah jalur sesuai tujuan pemudik. Begitupun pemudik, dapat memilih beberapa jalur alternatif.

Kemudian hindari berhenti di bahu jalan pada jalur padat untuk menghindari kemacetan baru yang tidak diprediksi petugas lapangan. Bagi yang melalui jalur tol, sebaiknya keluar pintu tol yang cenderung sepi. Semisal tujuan ke Semarang, dapat keluar di pintu tol Kaliwungu Kendal. Sehingga tidak menumpuk di gerbang tol yang dituju.

Ia menilai, jalur alternatif yang ada di Jawa Tengah sudah layak untuk jalur mudik, meski ada beberapa ruas yang masih kurang lampu penerangan. Ada banyak pilihan jalur alternatif yang bisa digunakan untuk menghindari kemacetan di Pantura maupun Pansela. Selain itu, perhatikan rambu jalan supaya tidak tersesat.

Mudik merupakan tradisi bagi penduduk Indonesia saat Idul Fitri. Momentum ini paling ditunggu oleh para sanak saudara untuk dapat berkumpul bersama, bersilaturahmi mempererat persaudaraan, saling menyampaikan maaf satu sama lain.

Kebahagiaan yang paling ditunggu ini tentunya tidak ingin dilewatkan. Maka bagi Anda yang sedang berencana mudik, tetap menjaga keselamatan diri selama perjalanan, sebab kehadiran keluarga paling ditunggu. Harta yang paling berharga adalah keluarga.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved