Berita Video
Video Ribuan Orang Ziarahi Makam Waliyullah Kyai Hasan Munadi Nyatnyono
Di Nyatnyono Ungaran Kabupaten Semarang terdapat makam waliyullah yaitu Syekh Hasan Munadi yang konon hidup sezaman dengan Sunan Kalijaga.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM -- Berikut ini video Ribuan orang ziarahi makam Waliyullah Kyai Hasan Munadi Nyatnyono.
Di Nyatnyono Ungaran Kabupaten Semarang terdapat makam waliyullah yaitu Syekh Hasan Munadi yang konon hidup sezaman dengan Sunan Kalijaga.
Pendakwah Islam di kawasan Ungaran dan sekitarnya ini, membangun masjid Subulussalam.
Ribuan warga ziarahi kawasan makam Waliyullah Syekh Hasan Munadi di daerah Nyatnyono, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Kamis (21/4/2022) malam.
Mereka berziarah bersamaan dengan peringatan menjelang selikuran atau malam hari ke-21 pada bulan Ramadan.
Selain menjelang Selikuran, ramainya jemaah peziarah juga karena bersempena pengajian yang dihadiri Habib Nauval Al Muthohar dan Bupati Semarang Ngesti Nugraha.
Di area makam tersebut, para peziarah secara bergantian memadati sekeliling cungkup dengan saka guru dalam bangunan. Lantunan doa-doa terus terdengar dari para peziarah.
“Ini kalau haulnya itu tiap malam ke-20 sampai 21 Ramadan.
Tapi untuk hari-hari biasa saat ini juga ramai. Rombongan-rombongan dari Jawa Barat, Jawa Timur naik bus parkir di depan rumah saya,” ujar Mutolib, seorang warga asli setempat.
Bangunan yang di dalamnya terdapat makam Syech Hasan Munadi serta anaknya Kyai Hasan Dipuro tersebut berada di lokasi yang bisa dibilang dataran tinggi.
Pengunjung harus memarkir kendaraannya di bawah untuk kemudian berjalan kaki menaiki tangga untuk sampai ke makam.
Suasana yang sejuk menemani para pengunjung dalam setiap langkahnya menuju makam. Makam Kyai Hasan Munadi sendiri hingga kini masih dirawat dengan baik oleh masyarakat.
Silsilah
Menurut catatan buku Trah Keluarga Besar Nyatnyono, silsilah Syekh Hasan Munadi lahir di Demak kira-kira pada tahun 1460, dengan nama kecil Raden Bambang Kartonadi.
Syekh Hasan Munadi merupakan keturunan Raden Suruh (Raja Majalengka) bin Raden Munding Wangi (Raja Pajajaran) bin Raden Munding Syekh Hasan Munadi dengan Raden Fatah Demak merupakan saudara satu Ayah lain Ibu.
Syekh Hasan Munadi menjadi kakak sedangkan Raden Fatah sebagai adiknya. Ibu dari Syekh Hasan Munadi adalah Putri Cempa dari Lasem.
Semasa hidupnya Syekh Hasan Munadi pernah menjabat sebagai Tumenggung di Kerajaan Demak yang sering memimpin tentara
Kerajaan Demak dalam melawan segala kejahatan dan keangkuhan. Kemudian Syekh Hasan Munadi berkhalwat (bertapa) di perbukitan tersebut.
Mendapat "gambaran" untuk segera membangun masjid. Pada saat itu Sunan Kalijaga memanggil Hasan Munadi ke Demak. Namun pada saat bersamaan sedang akan dibangun masjid.
Sunan Kalijaga juga membantu satu tiang (saka tunggal) sebagaimana permintaan Syech Hasan Munadi.
Konon lagi wae menyat wis ana (baru saja dimulai pembangunan tiba-tiba masjid sudah jadi), Lagi menyat wis ana, kemudian terkenal sebagai Nyatnyono.
Maka jadilah Masjid Subulussalam yang masih lestari hingga kini.
Selain makam, terdapat juga sebuah pemandian yang airnya diambil dari sebuah sendang peninggalan Kyai Hasan Munadi yang letaknya tak jauh dari lokasi makam. Sendang itu bernama Nyatnyono. Peziarah makin padat pada malam Selikuran.
Sumber air yang memiliki nama Sendang Kalimah Toyyibah itu merupakan mata air di bawah pohon beringin yang berusia puluhan tahun.
Sumber air tersebut dipercaya tidak pernah kering meski pada musim kemarau. (Reza Gustav)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :