Berita Tegal

Bupati Umi Azizah Salat Id di Masjid Agung Kabupaten Tegal: Mari Bicara Baik, Isi Narasi Menyejukkan

Warga Kabupaten Tegal khsusnya Slawi dan sekitarnya sangat antusias melaksanakan salat idulfitri pada Senin (2/5/2022). 

Tribun Jateng/Desta Leila Kartika
Suasana salat idulfitri di halaman Masjid Agung Kabupaten Tegal, Senin (2/5/2022). Warga terlihat memadati area depan, samping, maupun luar masjid. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Momen hari raya idulfitri 1443 H kali ini berbeda dari dua tahun sebelumnya.

Mengingat pemerintah mulai melonggarkan aturan seperti mudik diperbolehkan termasuk pelaksanaan salat Id.

Hal ini dimanfaatkan dengan sangat baik oleh masyarakat, tak terkecuali warga di Kabupaten Tegal. 

Baca juga: Pemkab Tegal Siap Tata Kawasan Alun-Alun Hanggawana Slawi Tahun Ini, Berikut Penampakannya 


Warga Kabupaten Tegal khsusnya Slawi dan sekitarnya sangat antusias melaksanakan salat idulfitri pada Senin (2/5/2022). 


Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah jemaah yang salat di Masjid Agung Kabupaten Tegal sangat banyak, bahkan hampir mengisi semua titik baik di bagian dalam masjid maupun di halaman luar. 


Banyak yang datang bersama dengan keluarga, sendiri, maupun bersama teman-teman seumuran. 


Area parkir juga dipenuhi kendaraan pribadi seperti mobil maupun sepeda motor. 


Pada pelaksanan salat idul fitri tahun 2022 ini, berlaku sebagai Imam, Ustad Kastori yang juga merupakan imam besar Masjid Agung Kabupaten Tegal, dan sebagai Khotib Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Akhmad Farkhan. 


Bupati Tegal Umi Azizah, juga melaksanakan salat idul fitri di Masjid Agung Kabupaten Tegal sama seperti tahun sebelumnya. 


Bahkan Bupati sempat memberikan sambutan sebelum pelaksanaan salat berlangsung. 


Dalam sambutannya, Umi menyampaikan, ibadah puasa ramadhan kemarin adalah momentum untuk meningkatkan derajat keimanan dan ketakwaan yang ujungnya adalah mengajak merendahkan diri untuk saling memaafkan. 


Maka Syawal ini, Idul Fitri yang akan membawa semuanya pada fitrah. Fitrah sebagai pribadi yang lebih baik, lebih santun, maupun fitrah sebagai bangsa yang saling menghormati, saling menghargai, bekerjasama dan bergotong royong.


Karena Id berarti “kembali” dan fitri berarti “agama yang benar” atau “kesucian”. 


Jika semua memahaminya sebagai kembali pada ajaran agama yang benar, maka sesungguhnya ini akan menuntun pada keserasian hubungan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved