Wawancara Ekseklusif
Bicara Big Data Luhut, Anggota DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu: Kekuasaan Jangan Dikelola Arogan
"Kekuasaan era demokrasi kok hanya untuk segelintir orang. Itu membuat naluri berontak saya muncul..." kata Masinton
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu membuat pernyataan keras soal big data yang dilontarkan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurutnya, pernyataan itu menimbulkan keriuhan dan kondisi tidak karuan di tengah masyarakat.
"Kekuasaan era demokrasi kok hanya untuk segelintir orang. Itu membuat naluri berontak saya muncul terhadap suatu kekuasan yang dikelola arogan dan semena-mena," kata Masinton saat wawancara di kantor Tribun Network, Jumat (15/4/2022).
Aktivis 98 ini menilai tidak ada larangan setiap warga negara Indonesia untuk bersuara meluruskan proses demokrasi bangsa.
"Kita kan sudah menempuh jalan demokrasi. Jalan demokrasi siapapun bisa berbicara, bisa berkontribusi. Mau pejabat bahkan maaf-maaf penjahat sekalipun boleh bersuara," tuturnya.
Selengkapnya wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu:
Bagaimana cerita pernyataan keras Bang Masinton terhadap Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan menjadi viral?
Pertama saya tegaskan dulu bahwa ini (pernyataan, red) bukan urusan personal. Terhadap senior saya hormat. Jadi bukan pada ranah subjektifitas saya memandang seseorang. Apalagi beliau juga satu suku sama saya, orang tualah.
Namun saya harus meletakkan dalam kondisi situasi yang objektif. Sebagai penyelenggara negara tentu sama-sama disumpah taat pada Pancasila, UUD, dan menjaga NKRI. Itu menjadi dasar saya berkata keras.
Di cabang legislatif tentu saya mendengar suara masyarakat dan masukan aspirasi dari masyarakat. Apalagi masyarakat sebagian mengerti latar belakang saya kita susah payah kampus ke kampus. Kota ke kota. Kemudian lho kok jadi begini reformasi yang kita perjuangkan dulu. Kekuasaan era demokrasi kok hanya untuk segelintir orang.
Itu membuat naluri berontak saya muncul terhadap suatu kekuasan yang dikelola arogan dan semena-mena. Apalagi bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar demokrasi kita. Ada orang bilang Bang Masinton cari popularitas, jauhlah dari itu, ngapain juga kalau mau hidup tenang untuk apa saya bicara begitu.
Apakah Bang Masinton mendapatkan reaksi balik dari beliau, partai atau istana?
Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada feedback balik yang keras. Paling partai menanyakan mengapa harus sampai bereaksi seperti itu. Ya saya jelaskan kondisinya, sebagai wakil rakyat kita harus menyuarakan.
Spirit kita ingin meluruskan proses demokrasi bangsa ini. Kita kan sudah menempuh jalan demokrasi. Jalan demokrasi siapapun bisa berbicara, bisa berkontribusi.