Inflasi April 0,95%, Migor dan BBM Jadi Biang Kerok
Penyebab utamanya adalah kenaikan harga minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan inflasi pada April 2022 sebesar 0,95 persen secara bulanan atau month to month (mtm).
Kepala BPS, Margo Yuwono menjelaskan, angka inflasi itu merupakan hasil dari indeks harga konsumen (IHK) yang meningkat menjadi 109,98 pada April, dari 108,95 pada Maret 2022.
Berdasarkan data BPS, angka inflasi April 2022 menjadi yang tertinggi sejak Januari 2017, di mana pada bulan tersebut terjadi inflasi sebesar 0,97 persen secara mtm.
Sementara jika dilihat secara tahunan (year on year/yoy), pada April 2022 terjadi inflasi sebesar 3,47 persen, tertinggi sejak Agustus 2019 dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 3,49 persen.
"Dengan realisasi tersebut, sejak awal tahun hingga April 2022 telah terjadi inflasi sebesar 2,15 persen," jelasnya, dalam keterangannya, Senin (9/5).
Margo menyebut, ada beberapa faktor penyebab kenaikan inflasi. Penyumbang inflasi berdasarkan komponennya paling besar pada harga bergejolak yang memberikan andil inflasi sebesar 0,39 persen.
“Penyebab utamanya adalah kenaikan harga minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras,” ujarnya.
Penyumbang terbesar kedua berdasarkan komponennya terjadi pada harga yang diatur pemerintah yakni memberikan andil inflasi sebesar 0,31 persen. Ini disebabkan oleh kenaikan harga bensin dan tarif angkutan udara, serta bahan bakar rumah tangga.
Sementara, pada komponen inti memberikan andil inflasi sebesar 0,24 persen, disumbang oleh kenaikan harga ikan segar, kue kering dan berminyak, serta mobil.
Adapun, jika dilihat menurut komponen khusus, penyumbang terbesar inflasi April adalah komponen bahan makanan dan juga komponen lainnya.
Di antaranya, komponen bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 0,41%, sementara komponen lainnya sebesar 0,53%, disusul oleh komponen energi yang sebesar 0,19 persen.
Jika dilihat berdasarkan wilayahnya, seluruh wilayah yang dipantau oleh BPS mencatatkan inflasi pada April 2022, di mana yang tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen. "Inflasi terendah di Gunungsitoli sebesar 0,22 persen," ucapnya. (Tribun Network/Kontan.co.id/Siti Masitoh)