5 Weton yang Miliki Sifat Jujur dan Cerdas Menurut Primbon Jawa

TRIBUNJATENG.COM - Berikut 5 weton yang miliki sifat jujur dan cerdas menurut primbon Jawa.

Weton merupakan kepercayaan masyarakat Jawa yang masih digunakan hingga sekarang.

Weton dipercaya bisa meramal seseorang dari segi jodoh, rezeki hingga unsur kehidupan lainnya.

Bahkan ada juga kepercayaan masyarakat tentang weton yang punya kecerdasan dan kejujuran paling baik.

Nah berikut ini ada weton yang memiliki sifat cerdas dan jujur.

1. Rabu Pahing

Pertama adalah weton Rabu Pahing.

Weton dengan jumlah neptu 16 ini memiliki watak lakuning Banyu yang berarti selalu tenang.

Selain itu, weton ini juga dinaungi oleh Tunggak Semi yang berarti rezekinya akan selalu lancar.

Sehingga orang yang berada di dekat weton ini akan selalu senang.

Pemilik weton Rabu Pahing juga punya watak yang rendah hati, jujur, cerdas dan apa adanya.

2. Kamis Kliwon

Berada dalam naungan Wasesa Segara, weton Kamis Kliwon punya kecerdasan di atas rata-rata.

Rezeki weton ini akan melimpah, disegani karena punya pengetahuan luas.

Selain itu, mereka juga baik dan mampu mengerjakan segala tugasnya.

3. Sabtu Pon

Kemudian ada weton Sabtu Pon yang punya watak menenangkan dan menyejukkan.

Weton ini berada di bawah naungan Lakuning Banyu dan juga Lindungan Tulus Banyu.

Sehingga orang dengan weton ini akan selalu lancar dalam segala urusannya.

Mereka juga cerdas dan jujur.

Namun meskipun begitu orang dengan weton ini harus selalu waspada dan juga intropeksi diri.

4. Minggu Wage

Minggu Wage adalah weton yang dinaungi oleh Cakra Bumi dengan Cakra Ajna Langit.

Pertemuan dua cakra ini pun mengahsilkan sifat ksatria yang jenius.

Selain itu orang dengan weton ini punya sifat cerdas.

5. Rabu Wage

Terakhir ada weton Rabu Wage.

Rabu Wage dilindungi oleh Cakra Jantung Bumi dan Cakra Ajna Langit.

Kombinasi keduanya mampu melahirkan pemikiran yang kreatif.

Namun hal itu harus dilatih lagi supaya semakin baik.

Nah itu tadi weton yang punya sifat jujur dan cerdas menurut primbon Jawa.

Namun semuanya kembali pada diri sendiri. (*)