Fokus
Fokus: Tumbal Penumpang
Akibatnya, dua penumpang meninggal dunia dan belasan orang mengalami luka-luka. Dua korban tewas tertimpa badan kereta kelinci.
Penulis: galih permadi | Editor: m nur huda
Tajuk Ditulis Oleh Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNJATENG.COM - Rentetan tiga kecelakaan maut angkutan umum terjadi dalam seminggu terakhir. Pada Rabu (11/5/2022), kereta kelinci “Super Tayo” yang mengangkut 22 penumpang dari Desa Sangge, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali terguling di Dukuh Dawung, Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali.
Akibatnya, dua penumpang meninggal dunia dan belasan orang mengalami luka-luka. Dua korban tewas tertimpa badan kereta kelinci.
Sebanyak 22 penumpang berencana wisata ke Bandara Adi Soemarmo Boyolali. Sopir kereta kelinci memilih jalan pintas di perkampungan dan kebun jati di Dusun Sempu, Andong. Saat melintasi jalan ini lah, kereta kelinci mengalami masalah dan tiba-tiba mogok di tengah jalan.
"Awalnya kereta mogok, lalu di dorong. Ternyata terkendala gas terkunci dan sepur kelinci berjalan kencang dan lurus, lalu terbalik di tegalan," kata Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Abdul Mufid.
Keberadaan kereta kelinci ilegal jika mengangkut penumpang di jalan umum. Tidak ada izin kendaraannya dan tidak memenuhi standar keselamatan. Namun demi cuan pengusaha tak mengindahkan larangan tersebut.
Kecelakaan maut terjadi empat hari kemudian. Kali ini terjadi di di Jalan Raya Kampung Kalijurang, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang pada Minggu (15/5/2022).
Mobil travel minibus elf oleng lalu menabrak lima kendaraan yang berada di jalur berlawanan. Akibatnya tujuh orang tewas.
Deni Budiman (41), sopir Elf mengaku mengantuk hingga mengakibatkan mobil yang dikendarai oleng. (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan Karawang, Ade Safrudin mengatakan kondisi mobil laik jalan berdasarkan hasil uji KIR. “Hasil uji kirnya bagus artinya sesuai prosedur lolos semua. Kemungkinan kecelakaan karena kelalaian sopir,” ujarnya.
Sehari kemudian sebuah bus mengalami kecelakaan tunggal di Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5/2022). Akibatnya 15 penumpang berasal dari Kecamatan Benowo, Surabaya itu tewas.
Penyebab awal kecelakaan diduga sopir mengantuk hingga bus hilang kendali berbelok ke kiri dan menabrak tiang Variable Message Sign (VMS). Bus membawa 25 penumpang yang baru saja berwisata dari Dieng, Jawa Tengah.
Kecelakaan angkutan umum terjadi disebabkan karena beberapa faktor. Selain faktor kesalahan manusia (human error), juga disebabkan karena kendaraan tidak laik jalan.
Berdasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengidentifikasi faktor human error dipicu oleh kelelahan pengemudi yang menyebabkan terjadinya penurunuan kewaspadaan atau disebut microsleep. Regulasi soal jam operasional pengemudi masih belum ketat hingga menyebabkan pengemudi kurang istirahat.
Sementara itu kelaikan kendaraan umum masih jauh dari apa yang diharapkan. Hal terlihat maraknya kejadian rem blong atau kerusakan mesin hingga menyebabkan kecelakaan. Dua faktor penyebab kecelakaan tersebut kadang tidak menjadi perhatian pengusaha.
Seharusnya jika penumpang sudah percaya memilih angkutan umum yang akan membawanya, pengusaha harus membayar kepercayaan dengan memberi kenyamanan dan keselamatan. Bukan hanya berfikir raup keuntungan saja, sampai membuat penumpang dan pengendara lain jadi tumbal.(*)
